kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah hampir 100 tahun hadir di Indonesia, Frisian Flag bangun pabrik 25 hektare


Rabu, 10 Maret 2021 / 08:05 WIB
Setelah hampir 100 tahun hadir di Indonesia, Frisian Flag bangun pabrik 25 hektare

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Frisian Flag Indonesia membangun pabrik baru di Cikarang dengan investasi tahap awal (tahun 2020-2023) sebesar € 225 juta  atau setara Rp3,8 triliun untuk produk susu cair dan susu/krimer kental manis.

Pabrik baru PT Frisian Flag Indonesia seluas 25 hektare tersebut berkapasitas 244 juta liter per tahun untuk susu cair serta 476 ribu ton per tahun untuk produk krimer kental manis. Produknya ditargetkan 90% ke pasar ekspor, dan 10% pasar dalam negeri. Penyerapan tenaga kerja akan mencapai 848 orang.

Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia Maurits Klavert menyampaikan, setelah hampir 100 tahun hadir di Indonesia, merupakan sebuah kebanggaan bagi perusahaan dapat memulai sebuah momen bersejarah dalam rangka realisasi dari investasi untuk membangun pabrik terbesar dari Friesland Campina di dunia.

Baca Juga: Frisian Flag Indonesia memberi bantuan ke warga terdampak bencana

“Pabrik baru ini akan mencakup fasilitas produksi atau pengolahan produk susu cair siap minum dan susu kental manis, sentra logistik dan distribusi serta perkantoran dengan menggunakan teknologi modern dan sudah pasti teknologi ramah lingkungan,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/3).

Seiring investasi tersebut, Maurits mengatakan akan meningkatkan penyerapan susu segar dalam negeri yang dipasok oleh belasan ribu peternak sapi perah rakyat di tanah air.

“Kami juga akan meningkatkan kerja sama dengan para mitra bisnis kami di Indonesia baik pemasok maupun ratusan mitra distributor kami yang tersebar di seluruh penjuru tanah air,” ujarnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi langkah PT Frisian Flag Indonesia untuk mendorong pertumbuhan produksi susu segar agar dapat mengimbangi laju pertumbuhan kebutuhan bahan baku industri pengolahan susu di dalam negeri.

"Kami sangat mengapresiasi keteguhan PT Frisian Flag Indonesia untuk terus mengembangkan dan memperkuat kemitraan dengan koperasi dan peternak sapi perah yang sudah dijalin selama bertahun-tahun," jelasnya.

Upaya yang dijalankan oleh PT Frisian Flag Indonesia tersebut, di antaranya melalui berbagai program seperti bantuan Milk Collection Point (MCP) koperasi susu, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) melalui Akademi Peternak Muda dan Farmer2Farmer, serta pembangunan dairy village (desa susu).

Baca Juga: Frisian Flag beri bantuan produk susu ke 10.000 keluarga di Sumatera Selatan

“Diharapkan kontribusi berkelanjutan PT Frisian Flag Indonesia terhadap sektor peternakan sapi perah rakyat dapat bantu mendorong kuantitas dan kualitas susu segar di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku,” tutur Menperin.

Upaya ini sejalan dengan program Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan substitusi impor 35% pada tahun 2022.

Adapun saat ini, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih sekitar 16,9 kg per kapita per tahun setara susu segar, yang jumlahnya perlu ditingkatkan untuk kompetitif di tingkat regional.

“Kami yakin peluang pasar dan tingkat konsumsi produk susu olahan akan terus tumbuh tinggi ke depannya,” ujar Agus.

Optimisme tersebut seiring dengan terus meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dan bertumbuhnya kelas menengah, bertransformasinya gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat, serta peningkatan permintaan produk bernutrisi tinggi selama pandemi Covid-19.

Selain itu, juga semakin meningkatnya share populasi masyarakat berusia muda terutama generasi Z yang bersifat aktif, dinamis, dan memiliki mobilitas tinggi khususnya di kawasan urban.

Agus memperkirakan akan mendongkrak permintaan terhadap produk minuman susu yang praktis dan siap dikonsumsi (ready to drink/RTD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×