Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Upaya yang dijalankan oleh PT Frisian Flag Indonesia tersebut, di antaranya melalui berbagai program seperti bantuan Milk Collection Point (MCP) koperasi susu, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) melalui Akademi Peternak Muda dan Farmer2Farmer, serta pembangunan dairy village (desa susu).
Baca Juga: Frisian Flag beri bantuan produk susu ke 10.000 keluarga di Sumatera Selatan
“Diharapkan kontribusi berkelanjutan PT Frisian Flag Indonesia terhadap sektor peternakan sapi perah rakyat dapat bantu mendorong kuantitas dan kualitas susu segar di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku,” tutur Menperin.
Upaya ini sejalan dengan program Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan substitusi impor 35% pada tahun 2022.
Adapun saat ini, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih sekitar 16,9 kg per kapita per tahun setara susu segar, yang jumlahnya perlu ditingkatkan untuk kompetitif di tingkat regional.
“Kami yakin peluang pasar dan tingkat konsumsi produk susu olahan akan terus tumbuh tinggi ke depannya,” ujar Agus.
Optimisme tersebut seiring dengan terus meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dan bertumbuhnya kelas menengah, bertransformasinya gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat, serta peningkatan permintaan produk bernutrisi tinggi selama pandemi Covid-19.
Selain itu, juga semakin meningkatnya share populasi masyarakat berusia muda terutama generasi Z yang bersifat aktif, dinamis, dan memiliki mobilitas tinggi khususnya di kawasan urban.
Agus memperkirakan akan mendongkrak permintaan terhadap produk minuman susu yang praktis dan siap dikonsumsi (ready to drink/RTD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News