kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain insentif, Kementerian ESDM juga petakan potensi hilirisasi batubara


Kamis, 19 November 2020 / 06:45 WIB
Selain insentif, Kementerian ESDM juga petakan potensi hilirisasi batubara

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

Proyek gasifikasi batubara pun ditargetkan sudah mulai beroperasi pada tahun 2025. Nah secara umum, Kementerian ESDM sudah menyiapkan proyeksi sebagai gambaran input batubara dan output produk hilirisasi yang bisa dihasilkan hingga tahun 2040.

Pada tahun 2040, total batubara yang akan dipasok untuk kebutuhan seluruh proyek hilirisasi ditaksir mencapai 51,46 juta ton. Sedangkan untuk keseluruhan produk hilirisasi yang dihasilkan ditaksir mencapai 28,43 juta ton.

Lebih lanjut, selain hilirisasi, Wafid juga mengungkapkan bahwa pemeritah juga sedang fokus pada penurunan emisi karbon. Pasalnya, dari total emisi C02 di Indonesia yang mencapai 1,262 Gt, 35% emisi C02 dihasilkan dari pembangkit listrik batubara.

Upaya yang dilakukan antara lain dengan penggunaan teknologi carbon capture, utilization and storage (CCUS) yang akan mengurangi emisi C02 ke atsmosfer. Atau melalui teknologi pemanfaatan C02 untuk produksi alga maupun injeksi Enhanched Oil Recovery (EOR). Di samping itu, hilirisasi batubara juga diklaim bakal meningkatkan efisiensi pembakaran di pembangkit listrik.

"Penurunan emisi karbon ini tantangan juga bagi pemanfaatan batubara. karena keinginan adanya green energy yang dipakai," imbuh Wafid.

Selanjutnya: Dirjen Minerba: Tiga rancangan PP dari UU Minerba sedang diproses pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×