kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sampoerna Agro (SGRO) optimistis produksi CPO akan tumbuh positif


Kamis, 11 Februari 2021 / 12:15 WIB
Sampoerna Agro (SGRO) optimistis produksi CPO akan tumbuh positif

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) optimis produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) akan mengalami tren positif di tahun ini. SGRO proyeksikan target produksi dapat meningkat 13% hingga 18% di tahun 2021. 

Head of Investor Relations Sampoerna Agro, Micahel Kesuma mengatakan perusahaan melihat prospek bisnis SGRO akan cerah di tahun ini. “karena kami berekspektasi akan ada peningkatan kinerja operasional terutama pada produksi dan produktivitas CPO,” katanya kepada KONTAN, Rabu (10/2). 

Ia pun memproyeksikan pertumbuhan produksi CPO akan mencapai 13% sampai 18% di tahun ini. Michael bilang, soal harga jual produk sawit, SGRO mengikuti harga pasaran sehingga fluktuasi harga pasti sering terjadi. 

Agar target tersebut bisa tercapai, SGRO pun telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis diantaranya yakni protokol kesehatan Covid-19 yang sangat ketat sehingga seluruh kegiatan operasional dapat berjalan lancar.  “Selain itu pengembangan kami siagakan untuk dilanjutkan kembali jika kondisi dan iklim ekonomi terus membaik serta strategi digitalisasi yang masih terus bertahap dilakukan,” tambahnya. 

Baca Juga: Ini dampak penundaan program B40 menurut Sampoerna Agro (SGRO)

Adapun di tahun 2021 pihaknya menyediakan capital expenditure (capex) atau dana belanja modal sekitar Rp 400 miliar sampai Rp 600 miliar. Dari total jumlah tersebut, 60% akan digunakan untuk pengembangan perkebunan seperti ekspansi penanaman baru maupun penanaman kembali serta pemeliharaan tanaman.

“40% sisanya akan digunakan untuk pemeliharaan aset tetap seperti bangunan, mesin, dan jalan,” jelasnya. 

Michael menambahkan, jika ekonomi makro sudah stabil dan cenderung meningkat, SGRO berencana akan memperluas kebun sawit dan karet, serta akan melakukan peremajaan tanaman sawit di kebun Sumatera. Sayang, perusahaan belum memastikan kapan realisasinya. 

Sekadar catatan, berdasarkan catatan KONTAN, volume produksi CPO SGRO hingga kuartal III-2020 berada di level 216.000 ton. Jumlah ini turun 20% (yoy) dibandingkan dengan volume produksi CPO per kuartal III-2019 sebesar 269.000.

Sementara, volume penjualan CPO milik SGRO juga turun 23% (yoy) dari 292.000 ton per kuartal III-2019 menjadi 226.000 ton per kuartal III-2020.

Selanjutnya: Program B40 ditunda, ini dampaknya pada emiten CPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×