kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ini dampak penundaan program B40 menurut Sampoerna Agro (SGRO)


Kamis, 04 Februari 2021 / 05:45 WIB
Ini dampak penundaan program B40 menurut Sampoerna Agro (SGRO)

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menunda melanjutkan program mandatori biodiesel 30% (B30) menjadi biodiesel 40% (B40) di tahun ini.

Menanggapi hal tersebut, Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Michael Kesuma menilai keputusan pemerintah untuk menunda program B40 tahun ini tentu telah melalui pertimbangan yang mendalam. Menurutnya, lebih baik penunda program tersebut tahun ini dibandingkan eksekusi telah berjalan namun terganggu. 

“Jika implementasinya dipaksakan sebelum platform maupun infrastrukturnya pendukung lainnya belum siap maka tentu akan berpengaruh pada reputasi negara,” katanya saat dihubungi KONTAN, Rabu (3/2). 

Baca Juga: Pemerintah menunda program B40, begini tanggapan Aprobi

Michael bilang, program B40 merupakan program biodiesel milik Indonesia yang akan menjadi sorotan besar di dunia.  Adapun, dengan adanya penundaan tersebut di tahun ini, SGRO menilai tentunya akan sangat berdampak dari adanya kebijakan penundaan. 

Menurutnya, dampak tersebut salah satunya akan mempengaruhi tingkat permintaan atas komoditas sawit. “Sejauh ini kami masih belum produksi biodiesel namun sangat terdampak dari kebijakan biodiesel ini salah satunya tentu memengaruhi tingkat permintaan atas komoditas sawit secara signifikan,” tandasnya. 

Michael bilang, dampak dari penundaan ini akan mempengaruhi volume permintaan kelapa sawit. Misalnya saja program solar B30 saat ini, ia bilang jika sekitar 3 juta kiloliter untuk setiap kelipatan 10% tingkat campuran (blending rate), maka SGRO berharap realisasi tahun ini dapat sesuai dengan target yakni sekitar 9,3 juta kiloliter. 

Baca Juga: Belum terlaksana, ESDM masih mempersiapkan implementasi program B40 di tahun ini

“Sehingga dengan adanya B30 yang terus diterapkan, volume diperkirakan naik 10%. Begitu juga kalau B40 ini berjalan atau diterapkan tentu volume permintaan akan meningkat kembali,” tutupnya. 

Selanjutnya: Sinar Mas Agro menyerap 100% dana obligasi untuk pabrik refinery dan biodiesel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×