Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Untuk mendorong pencapaian target recovery di tahun 2021 ini, BTN akan fokus pada inisiatif strategis penjualan aset NPL, termasuk kredit yang telah dilakukan hapus buku dengan melakukan penjualan aset NPL secara bulk dan menggelar investor gathering.
Selain itu, BTN juga terus mengembangkan layanan digital dengan mengoptimalkan portal Rumah Murah BTN yang berisi agunan-agunan yang akan dijual sehingga lebih banyak investor yang dapat mengakses informasi tersebut. "Beberapa inisiatif tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan recovery dari kredit yang telah dihapus buku," ujar Novie.
David Pirzada, Direktur Manajemen Resiko BNI mengatakan, penurunan rasio NPL BNI hingga kuartal III juga bukan karena meningkatnya hapus buku kredit tetapi karena perbaikan kualitas portfolio kredit.
Sampai akhir tahun, BNI memperkirakan kredit hapus buku sampai akhir tahun akan lebih rendah dari tahun 2020. "Rasio NPL akhir tahun juga dipoyeksikan akan lebih baik dari periode September 2021," kata David.
BNI masih akan terus berupaya melanjutkan strategi untuk mendorong penerimaan dari pemulihan aset hapus buku. David mengatakan, pada kuartal III terdapat peningkatan recovery karena perseroan lebih agresif dalam melakukan pelelangan dan mencari investor.
Sejak awal tahun, BNI memang sudah menargetkan untuk mendorong pertumbuhan recovery tahun ini dengan target bisa meningkat 30% dari perolehan pada tahun 2020.
Selanjutnya: OJK: Aset keuangan syariah capai Rp 1.901,1 triliun per September 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News