kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sampai akhir tahun, Adhi Commuter Properti kejar pendapatan Rp 1 triliun


Jumat, 17 September 2021 / 08:45 WIB
Sampai akhir tahun, Adhi Commuter Properti kejar pendapatan Rp 1 triliun

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Menurutnya, ADCP memiliki proses yang sangat terstruktur dan efisien pada cash conversion cycle. Dalam pengembangan proyek, dari mulai start konstruksi sampai dengan serah terima membutuhkan waktu sekitar 18 sampai 24 bulan yakni untuk landed house atau rumah tapak, dan sekitar 36 bulan untuk proyek hunian bertingkat.

Sebagai informasi, Adhi Commuter Properti memiliki landbank sebesar 140 hektar, yang dikembangkan untuk sejumlah proyek. Yakni LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Bekasi – Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Cibubur, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, serta Grand Central Bogor- Member of LRT City, Cisauk Point Member of LRT City, Oase Park- Member of LRT City.

Direktur Pengembangan Bisnis ADCP Rozi Sparta optimistis  bisnis hunian TOD yang tengah dikembangkan bakal mendapatkan antusias dari masyarakat. Apalagi, pemerintah pun mengucurkan sejumlah insentif pada tahun ini, khususnya pelonggaran PPN hingga 100% untuk properti bernilai hingga Rp 2 miliar dan 50% untuk properti bernilai lebih dari Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.

“Kami mengharapkan pemulihan yang signifikan dari pandemi Covid-19 dengan massalnya pemberian vaksinasi, sehingga meningkatkan kembali mobilitas masyarakat. Keberadaan hunian  tepat di akses transportasi publik akan turut membantu masyarakat mengurangi biaya mobilitas, mengurai kemacetan di wilayah Jabodetabek, sekaligus menekan tingkat polusi udara," terang Rozi.

Baca Juga: Kantongi izin dari OJK, BTN layani pembukaan rekening secara online

Adapun untuk menggarap sejumlah proyek tersebut, Adhi Commuter Properti menganggarkan belanja modal (capex) hingga Rp 2,1 triliun sampai tahun depan. Untuk tahun ini penyerapan capex diproyeksikan sekitar Rp 1 triliun.

Dana capex tersebut antara lain berasal dari penerbitan obligasi sebesar Rp 500 miliar yang telah dirilis Adhi Commuter Properti pada Mei lalu. Sisanya, akan didanai dari cash flow serta aksi korporasi lanjutan.

Asal tahu saja, Adhi Commuter Properti dikabarkan akan melantai di bursa saham alias menggelar Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini. Namun Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman belum mengkonfirmasi terkait kelanjutan rencana IPO tersebut.

"Perseroan saat ini memang dalam rencana untuk melakukan aksi korporasi ke arah tersebut (IPO). Namun mengenai waktu pelaksanaannya kami sedang mempersiapkan dengan intens yang kami lakukan di internal," pungkas Rizkan.

Selanjutnya: Perdana Gapuraprima (GPRA) Membidik Penjualan Tahun Ini Tumbuh 10%-15%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×