kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saling jegal dua orang terkaya dunia di proyek internet satelit


Sabtu, 06 Februari 2021 / 18:25 WIB
Saling jegal dua orang terkaya dunia di proyek internet satelit
ILUSTRASI.

Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua orang terkaya dunia tengah bersaing ketat di proyek internet satelit. Bos SpaceX, Elon Musk, menuding perusahaan Jeff Bezos, Amazon mencoba melumpuhkan bisnisnya di internet satelit.

Pasalnya perusahaan Jeff Bezos keberatan dengan permintaan SpaceX untuk melakukan perubahan posisi satelitnya, karena hal itu dapat mengganggu jaringan satelit yang lain.

Seperti diketahui, kedua perusahaan ini tengah membangun jaringan internet berbasis ruang angkasa. Amazon menamai internet satelitnya sebagai Kuiper dan SpaceX mengusung Starlink.

Kedua perusahaan raksasa ini meluncurkan ribuan satelit ke orbit untuk menguasai bisnis internet berbasis satelit ini.

Mengutip CNBC, perdebatan kedua perusahaan ini terjadi di depan Federal Communications Commission (FCC), sebuah lembaga yang mengurui bidang komunikasi atau penyiaran di Amerika Serikat.

Baca Juga: Wall Street: Alphabet mengangkat S&P 500 dan Nasdaq, Amazon turun karena Jeff Bezos

Menurut Amazon, perubahan yang diusulkan Starlink. bukanlah modifikasi sederhana. Karena itu, Amazon mendesak FCC harus mempertimbangkan Starlink sebagai sistem yang baru dirancang dan memasukkannya ke dalam putaran pemrosesan peraturan yang lebih luas yang terbuka ketika SpaceX mengajukan permintaan tahun lalu.

“Melakukan hal itu akan konsisten dengan preseden Komisi, melindungi kepentingan publik, mendorong koordinasi, dan mempromosikan persaingan,” tulis penasihat perusahaan Amazon Mariah Dodson Shuman dalam sebuah surat kepada FCC.

Amazon tidak sendirian menolak permintaan modifikasi Starlink, dengan operator satelit Viasat, SES dan Kepler Communications juga mengajukan keberatan.

Perselisihan FCC antara SpaceX dan Amazon menyebar ke publik minggu lalu, ketika Musk menulis di Twitter, Musk menuduh bahwa pesaingnya berusaha untuk melumpuhkan Starlink.

Baca Juga: S&P 500 dan Dow Jones menguat tiga hari beruntun, Nasdaq tertekan saham Amazon

Meskipun Amazon belum mengumumkan kapan satelit Kuiper pertamanya akan diluncurkan, otorisasi sistem FCC tahun lalu mengharuskan perusahaan menyebarkan setengah dari satelit yang direncanakannya dalam enam tahun ke depan. Artinya Amazon harus meluncurkansekitar 1.600 satelit pada orbit hingga Juli 2026.

Sementara itu, permintaan modifikasi dari SpaceX  memerlukan pemindahan sekitar 2.800 satelit pada fase awal konstelasi Starlink ke orbit ketinggian yang lebih rendah daripada yang telah diizinkan oleh FCC.

Sejauh ini FCC belum membuat keputusan tentang proposal tersebut, meskipun regulator memberikan SpaceX permintaan yang lebih kecil untuk menyebarkan 10 satelit bulan lalu ke orbit yang lebih rendah dari yang direncanakan.

Perhatian Amazon dengan modifikasi SpaceX berfokus pada masalah keamanan dan gangguan. Pasalnya perubahan Starlink akan secara signifikan meningkatkan gangguan ke Kuiper dan sistem satelit lainnya, sementara juga membuat Starlink lebih rentan terhadap gangguan dari Kuiper dan lainnya.

Direktur SpaceX, David Goldman, mengatakan kepada FCC pada bulan Januari bahwa modifikasi Starlink akan dapat mencapai keuntungan dari ketinggian yang lebih rendah tanpa menyebabkan peningkatan gangguan yang signifikan.

Selain itu, Goldman menyoroti bahwa perwakilan Amazon telah mengadakan 30 pertemuan untuk menentang SpaceX tetapi tidak ada pertemuan untuk mengesahkan sistemnya sendiri, yang ditafsirkannya sebagai upaya untuk melumpuhkan persaingan.

Selanjutnya: Melihat bagaimana Jeff Bezos telah mengubah cara berbisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×