Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID -Â WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Rabu (2 Juni), dia "melihat" kemungkinan pembalasan setelah Gedung Putih mengaitkan Rusia dengan serangan siber terhadap raksasa pemrosesan daging global JBS.
Mengutip Channel News Asia, ditanya oleh seorang wartawan apakah dia akan mengambil tindakan terhadap Presiden Vladimir Putin, yang akan ia temui untuk pertemuan puncak di Jenewa akhir bulan ini, Biden mengatakan: "Kami sedang mencermati masalah itu".
Serangan ransomware pada anak perusahaan AS dari JBS milik Brasil kembali memicu tuduhan bahwa Rusia setidaknya menyembunyikan penjahat dunia maya.
Kecurigaan serupa muncul setelah peretas ransomware memaksa penutupan sementara pipa bahan bakar Kolonial di Amerika Serikat bagian Timur bulan lalu.
Baca Juga: Biden dan Putin akan segera bertemu di Swiss, isu apa saja yang akan dibahas?
Saat ditanya, apakah Putin mengujinya menjelang pertemuan puncak mereka, Biden menegaskan, "tidak".
Tidak dapat diterima
Namun, Gedung Putih menyebutkan, Biden akan mengemukakan kekhawatiran AS selama KTT pada 16 Juni, serta pada konferensi tingkat tinggi sebelumnya dengan sekutu dalam kelompok G7, Uni Eropa, dan NATO.
"Kami berharap, ini menjadi isu diskusi sepanjang perjalanan Presiden," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan, seperti dilansir Channel News Asia.
"Menyimpan entitas kriminal yang berniat menyakiti, yang merusak infrastruktur penting di Amerika Serikat, tidak dapat diterima," tegasnya.
Baca Juga: Joe Biden dongkrak anggaran pertahanan AS untuk melawan China dan Rusia
"Kami tidak akan mendukung itu. Kami akan menaikkan itu dan kami tidak akan mengambil opsi dari meja," imbuh dia.
Gedung Putih tidak menyalahkan Kremlin secara langsung, hanya menunjukkan bahwa kelompok kriminal beroperasi dari dalam Rusia. Namun, Psaki mengatakan "negara yang bertanggungjawab tidak menampung" penjahat dunia maya.
"Presiden Biden tentu berpikir, Presiden Putin dan Pemerintah Rusia memiliki peran untuk menghentikan dan mencegah serangan ini. Oleh karenanya, itu akan menjadi topik diskusi ketika mereka bertemu," katanya.
Sementara Rusia menyatakan pada Rabu, pihaknya akan terbuka untuk setiap permintaan bantuan AS dalam menyelidiki serangan siber.
JBS adalah pemasok daging dengan jaringan luas, yang beroperasi di Amerika Serikat, Australia, Kanada, Eropa, Meksiko, Selandia Baru, dan Inggris.
Menurut JBS, sebagian besar pabrik daging sapi, babi, unggas, dan makanan siap saji akan beroperasi Rabu.
Selanjutnya: Vladimir Putin ancam akan merontokkan gigi kekuatan asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News