Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Rusia merebut dan mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan menganggap daerah di sekitar pantai semenanjung itu sebagai perairan Rusia. Negara-negara Barat menganggap Krimea bagian dari Ukraina dan menolak klaim Rusia atas laut di sekitarnya.
"Innocent passage" adalah hak yang diakui secara internasional bagi kapal untuk berlayar melalui perairan teritorial suatu negara asalkan tidak membahayakan.
"Ini dilakukan untuk menguji tekad Rusia atas Krimea," kata Mark Gray, spesialis keamanan maritim dan pensiunan kolonel Marinir Kerajaan Inggris, kepada Reuters.
Dia menambahkan, saat ini Rusia sedang mencoba untuk menciptakan fakta di lapangan dan membuat mereka dihormati secara internasional. "Sehingga pencaplokan mereka pada dasarnya dicap tak berlaku oleh dunia,” katanya, membandingkan klaim Laut Hitam Moskow dengan klaim Beijing di Laut China Selatan, yang juga ditolak oleh Barat.
Baca Juga: Jet Sukhoi Rusia kembali mengadang kehadiran pesawat pembom AS di Laut Baltik
"Meskipun demikian, tanggapan Rusia luar biasa kuat, sedikit tidak diplomatis, dan terlalu berlebihan," tambahnya.
Kebijakan provokatif
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, insiden itu menunjukkan bahwa kebijakan agresif dan provokatif Rusia di Laut Hitam dan Laut Azov di dekatnya merupakan ancaman berkelanjutan bagi Ukraina dan sekutunya.
Dalam sebuah tweet, Kuleba menyerukan lebih banyak kerja sama antara NATO dan Ukraina di Laut Hitam.