kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reksadana Masih Jadi Pilihan Utama Asuransi Jiwa dalam Berinvestasi


Kamis, 17 Maret 2022 / 04:45 WIB
Reksadana Masih Jadi Pilihan Utama Asuransi Jiwa dalam Berinvestasi

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mengelola aset investasinya, industri asuransi jiwa masih banyak menempatkan asetnya di aset reksadana. Per Januari 2022, aset reksadana memiliki kontribusi terbesar mencapai 31,15% dari keseluruhan total portofolio investasi.

Adapun, secara total aset investasi, OJK mencatat hingga Januari 2022 ada pertumbuhan sebesar 7,3% dengan nilai mencapai Rp 516,68 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, aset investasi yang dikelola industri sebesar Rp 481,1 triliun.

Penempatan pada saham menempati posisi kedua yang paling banyak dipilih industri untuk mengelola investasinya dengan nilai mencapai Rp 139,3 triliun. Angka tersebut berkontribusi sebanyak 26,95% dari keseluruhan portofolio.

Ketua Bidang Aktuaria dan Manajemen Risiko Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Fauzi Arfan mengatakan bahwa penempatan investasi di pasar modal menunjukkan bahwa industri asuransi memiliki peran cukup besar di industri pasar modal.

Baca Juga: Kapan Aturan Unitlink Keluar? Ini Kata OJK

“Cukup signifikan kalau kita lihat dari total pasar modal di Indonesia kontribusi melebihi 25% barangkali. Industri asuransi punya peran sangat signifikan daripada pengembangan pasar modal," katanya, belum lama ini.

Penempatan pada aset reksadana juga menjadi pilihan utama bagi BNI Life. Adapun, kontribusinya bisa mencapai 61% dari total aset investasi di Februari 2022 yang mencapai Rp 20,6 triliun atau naik 7,6% dari periode sama sebelumnya.

Exposure terbesar pada reksa dana pendapatan tetap karena income yang lebih stabil,” ujar Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan.

Meski reksadana masih menjadi pilihan, Eben mengatakan bahwa pihaknya ada rencana untuk meningkatkan porsi saham memang ada yang saat ini komposisi saham masih sekitar 10% dari total aset investasinya. Hanya saja, untuk transaksinya BNI Life masih melihat momentum dan perkembangan pasar saat ini.

Baca Juga: Nasabah Izin Lakukan PKPU AJB Bumiputera, OJK Jawab Begini

Adapun, dalam memilih aset saham, Eben mengatakan bahwa pihaknya mengacu pada pada ketentuan dalam kebijakan strategi investasi perusahaan, dalam hal ini memilih saham-saham yang ada di indeks LQ45.

“Lebih kepada LQ45 yang merupakan saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik,” ujar Eben.

Sedikit berbeda, BRI Life justru belum ada rencana untuk menambah investasi di saham. Perusahaan masih memilih instrumen SUN dan obligasi yang dinilai sesuai dengan karakteristik liabilitas perseroan yang bersifat jangka panjang.

“Sampai saat ini kami masih melihat SUN dan obligasi sebagai media investasi yang dapat memenuhi ekspektasi sesuai karakteristik kewajiban portofolio Non-UL,” ujar Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila.

Sekadar informasi, Total aset BRI Life per Februari 2022 mencapai Rp 18,8 triliun atau tumbuh 44% yoy. Iwan bilang hal tersebut disebabkan adanya capital injection dari pemegang saham baru dan pertumbuhan portfolio asuransi perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×