Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
“Dengan kebijakan yang ramah lingkungan ini akan membuat produksi gas alam di AS akan mengalami penurunan dalam beberapa tahun ke depan. Dengan produksi yang lebih rendah, tentu bisa berujung pada kenaikan harga gas alam itu sendiri,” imbuh dia.
Tapi, Wahyu mengingatkan bahwa harga gas alam memang punya kecenderungan untuk bisa bergerak secara dramatis. Harganya bisa naik atau turun yg sangat besar pada suatu waktu sebelum akhirnya kembali normal dan konsolidasi.
Baca Juga: Biden dilantik jadi presiden AS, berikut saham-saham yang terkena efek positif
Walau secara fundamental punya kondisi yang lebih baik, Wahyu meyakini volatilitas harga gas alam masih akan tetap tinggi beberapa bulan ke depan. Kondisi ini justru dinilai bisa memicu masuknya para spekulan mengingat volatilitas bisa menghadirkan peluang bagi para spekulan.
Untuk sepanjang tahun ini, Wahyu memperkirakan harga gas alam akan ada di rentang US$ 2 - US$ 4 per mmbtu. Rekomendasinya, ketika harga di dekat atau di bawah US$ 2 bisa lakukan pembelian, sementara di atas US$ 4 bisa lakukan penjualan.
Selanjutnya: Biden galakkan energi ramah lingkungan, apa dampaknya ke emiten batubara dan CPO?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News