Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
Persenjataan senjata dari helikopter serang Mi-28NM juga telah ditingkatkan, katanya. "Cukup banyak pekerjaan yang dilakukan pada Mi-28NM untuk mengurangi bobot rakitan meriam dan karakteristik dimensi dan kontrol penggerak sekarang digital dan lebih andal," kata Shcherbina.
Mi-28NM melakukan penerbangan debutnya pada 12 Oktober 2016 dan merupakan versi upgrade dari helikopter tempur Mi-28N.
Capung besi ini memiliki sistem kontrol ganda. Dibandingkan dengan Mi-28N di mana awak di kabin depan terbatas dalam kemampuan, Mi-28 NM menawarkan kemungkinan kontrol penuh dari kabin mana pun.
Bukan cuma itu, Mi-28 NM juga mendapat radar yang dipasang di tiang dan sistem navigasi baru.
Lalu, helikopter serang Mi-28NM mampu berinteraksi dengan drone kamikaze. "Dimasukkannya drone kamikaze dalam persenjataan udara adalah salah satu area interaksi antara Mi-28NM dan kendaraan udara tak berawak," kata Shcherbina.
Baca Juga: Canggih! Drone Okhotnik Rusia bisa beroperasi di bawah kendali pilot jet tempur Su-57
Berdasarkan skema ini, helikopter serang Mi-28NM bisa meluncurkan satu atau beberapa drone kamikaze dari papannya ketika memasuki area yang ditentukan.
"Setelah mendeteksi target musuh, kru helikopter mengeluarkan akuisisi target dan melakukan kontrol atas kehancuran mereka," ujar Shcherbina.
Lebih dari itu, Mi-28NM juga dapat berinteraksi dengan jenis drone lain. "Interaksi otomatis dengan drone jarak menengah Korsar dan Forpost-R, baik melalui pos komando otomatis penerbangan maupun langsung antara helikopter dan drone," sebutnya.
"Interaksi otomatis antara helikopter Mi-28NM dan berbagai drone pengintai akan membantu memantau area yang ditentukan tanpa memasuki pertahanan udara efektif musuh, memberikan akuisisi target yang akurat, dan kontrol rudal ringan multi-tujuan generasi mendatang secara real time," imbuh dia.
Militer Rusia akan mendapatkan 98 helikopter serang Mi-28NM secara bertahap mulai 2020 hingga 2027.
Selanjutnya: Mengenal MiG-35, pesawat tempur Rusia yang dibekali sistem pengenalan target pintar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News