kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek bisnis jalan tol tahun ini masih membentang


Senin, 18 Januari 2021 / 06:40 WIB
Prospek bisnis jalan tol tahun ini masih membentang

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020 adalah tahun yang sangat sulit bagi pelaku usaha jalan tol. Industri infrastruktur jalan tol sedang menguji ketahanan model bisnisnya.

Sekjen Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Krist Ade Sudiyono memaparkan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, secara garis besar kinerja industri jalan tol 2020 masih cukup baik. "Sampai dengan akhir tahun 2020, pemerintah berhasil menambah ruas jalan tol yang beroperasi sepanjang 258 km sehingga total panjang jalan tol yang beroperasi menjadi 2.333 km," kata Krist, Minggu (17/1).

Tercatat ada 814 km yang masih dalam tahap konstruksi di antaranya ruas Depok-Antasari, ruas Cinere-Jagorawi, ruas Bogor-Ciawi dan sebagainya. Pemerintah juga telah menggelar beberapa proyek inisiasi baru seperti ruas Jogja-Solo, ruas Bawen-Jogja, ruas Bogor-Serpong, ruas Cikunir-Karawaci, ruas Kamal-Teluk Naga, dan sebagainya.

Hal yang sama juga untuk kinerja jalan tol yang sudah beroperasi. Goncangan di awal pandemi dengan melemahnya trafik jalan tol tidak berlangsung lama, seiring dengan pelonggaran PSBB di pertengahan tahun 2020 trafik kembali meningkat.

Baca Juga: Sudah berlaku! Tarif tol terbaru Jakarta-Bandung di 2021

Di akhir 2020 trafik harian beberapa ruas jalan tol bervariasi antara 70% hingga 90% mendekati trafik di awal tahun sebelum pandemi.  "Pola V-Shape yang terjadi di jalan tol saat ini menunjukkan volume lalu lintas memasuki fase pemulihan," terang dia.

Meskipun Januari 2021 proses vaksinasi mulai dilakukan, namun ketentuan protokol Covid-19 masih harus tetap dijalankan. Kondisi ini mempengaruhi proses penyelesaian beberapa pekerjaan konstruksi, dan tuntutan penerapan protokol kesehatan yg ketat di tol operasional.

Dari perspektif bisnis, upaya menjaga iklim investasi dan kepastian usaha jalan tol, diprediksi menjadi lebih berat. Upaya menarik investor baru menjadi lebih menantang karena perbedaan ekspektasi baik dari sisi regulator, investor, maupun pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: BPJT menunggu menteri PUPR tetapkan pemenang tender proyek MLFF



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×