Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Di sisi lain, industri multifinance harus hadapi enam tantangan sepanjang 2021. Pertama, mobilitas karyawan, terutama untuk penagihan kredit menjadi terbatas selama pandemi.
Kedua, terjadi penurunan pertumbuhan piutang yang mengakibatkan kontraksi bisnis pembiayaan. Ketiga, kebijakan PPKM ini berpotensi meningkatkan permintaan restrukturisasi. Alhasil, masa restrukturisasi diperpanjang sehingga rasio kredit bermasalah (NPF) juga ikut naik.
Keempat, perusahaan akan menanggung beban biaya lebih besar untuk pengobatan, vaksinasi dan swab karyawan. Meski demikian, perusahaan pembiayaan juga mulai mengembangkan digitalisasi sehingga kinerja semakin efektif.
"Supaya karyawan tidak lagi bekerja langsung secara fisik tapi semuanya secara online, terutama untuk penandatangan kredit, perjanjian pembiayaan dan lainnya," tambahnya.
Kelima, terjadi peningkatan transaksi penjualan produk otomotif secara tunai sehingga pembiayaan multifinance turun. Padahal sebelumnya, porsi pembelian otomotif secara kredit masih sebesar 60% dan sisanya kas.
Selanjutnya: Penerbitan obligasi multifinance masih akan marak di semester II-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News