kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi gula sulit alami kenaikan pada 2021, ini penyebabnya


Senin, 28 Desember 2020 / 08:20 WIB
Produksi gula sulit alami kenaikan pada 2021, ini penyebabnya

Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

Soemitro berharap, dipilihnya Menteri Perdagangan yang baru bisa mengubah mekanisme HET, tanpa harus mengorbankan konsumen.

Dia menerangkan, adanya kebijakan HET semakin menekan minat petani untuk menanam gula. Sementara, ada pula kebijakan HPP yang tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2016.

Tak hanya itu, Soemitro juga berpendapat produksi gula akan sulit meningkat bila tidak ada perbaikan kebijakan pemerintah terkait pemberian izin impor gula bagi perusahaan industri gula baru.

Menurutnya, bila pemberian izin impor tersebut tidak diiringi dengan penambahan areal tanam tebu di dalam negeri, maka produksi gula akan terus berkurang.

Baca Juga: Kementan jamin 11 komoditas pangan ini, stoknya aman selama Natal dan Tahun Baru

"Kalau kebijakan yang ditetapkan pemerintah masih seperti itu, mengenai kebijakan pupuk, mengenai kebijakan insentif impor gula kepada pabrik gula yang baru, itu juga kan akan menekan kita. Gula kita aja belum laku sampai sekarang, sudah dikasih izin, masih ada kebijakan HET. Kalau itu tidak diperbaiki dan tidak dikoreksi, maka saya memandang masih suram masa depan industri gula kita," terang Soemitro.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan kebutuhan gula konsumsi akan bisa dipenuhi dari dalam negeri pada 2023 mendatang. Namun, Soemitro berpendapat hal ini akan sulit dicapai bila tidak ada perubahan signifikan yang dilakukan sejak saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×