Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Selain itu, PPRO juga bakal mengembangkan proyek hunian di daerah lainnya, seperti Cibubur, Bandung dan Semarang. Asal tahu saja, saat ini PPRO memiliki landbank sekitar 300 ha yang sebagian besar berada di Pulau Jawa. Landbank tersebut akan dipakai untuk pengembangan proyek high-rise, landed house, komersial dan hotel.
Direktur Business Development & Human Capital Management PPRO Fajar Saiful Bahri menyampaikan, PPRO juga siap untuk menggarap proyek properti di sekitar daerah Ibu Kota Negara yang baru. Selain landbank, PPRO menggarap mall Ocean Park Square dan Hotel Swiss-Bellhotel di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Nantinya akan menjadi city hub menuju Ibu Kota Baru. Jadi kami sudah siap menyambut proses pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan," ujar Fajar, tanpa merinci proyek properti apa saja yang akan disiapkan di sekitar wilayah ibu kota baru tersebut.
Selain itu, Gede Upeksa menambahkan bahwa strategi pertumbuhan bisnis PPRO juga akan melihat perkembangan pasar dan kebutuhan masyarakat terhadap hunian. Sehingga PPRO akan mengadopsi smart development dengan mengkombinasikan high-rise, low-rise dan landed house.
PPRO pun akan menjalankan asset recycling sesuai dengan program dari Kementerian BUMN. "Kami juga ada beberapa strategi untuk manajemen stok. Ada stok yang sudah ready, ada yang on progress. Untuk yang on progres, kami lakukan re-modeling sehingga bisa mengadopsi kebutuhan masyarakat ke depan," ujar Gede.
Dia optimistis, kinerja PPRO bisa terdongkrak pada semester kedua seiring dengan penurunan kasus pandemi covid-19 dan strategi penjualan yang dilancarkan. Adapun pada tahun ini PPRO membidik pendapatan di angka Rp 1,3 triliun - Rp 1,7 triliun. PPRO pun mengejar target laba bersih sebesar Rp 94,9 miliar.
"Kami lebih optimis memandang akhir tahun dengan adanya penurunan covid, vaksiansi yang gencar dan juga PPKM yang cukup berhasil. Sehingga di akhir Agustus sudah ada peningkatan penjualan baik di residensial maupun di mall-mall kami," terang Gede.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PPRO Deni Budiman menyampaikan, untuk menunjang program perusahaan, PPRO menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 243 miliar di tahun ini. "Untuk capex sampai saat ini sudah tercapai 44%," pungkas Deni.
Selanjutnya: Keadaan belum menentu, PP Properti (PPRO) wait and see lanjutkan proyek TOD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News