kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

PLTA Lau Gunung resmi beroperasi layani 10.000 masyarakat Dairi dan Karo


Jumat, 18 Desember 2020 / 07:15 WIB
PLTA Lau Gunung resmi beroperasi layani 10.000 masyarakat Dairi dan Karo

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

"Tunnel berfungsi sebagai waterway atau saluran penghantar ke kolam penampungan (headpond) dan melalui pipa pesat (penstocks), air diteruskan ke power houseatau rumah mesin untuk memutar turbin pembangkit listrik," sambungnya.

PLTA Lau Gunung menggunakan aliran sungai dan merupakan jenis pembangkit terbarukan yang bebas polusi sehingga aman bagi masyarakat dan lingkungan dengan total investasi berkisar Rp 500 miliar yang sebagian dibiayai melalui kredit investasi oleh BCA.

PLTA ini memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) sebesar 519,34 km2 dengan panjang sungai utama 47,5km.

Selama masa konstruksi, PLTA Lau Gunung menyerap sekitar 229 orang tenaga kerja lokal dari Kabupaten Dairi, Medan, Sumatera Utara dan beberapa daerah lainnya.

Keberadaan proyek ini turut berkontribusi pada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Provinsi Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Dairi.

Baca Juga: Investor antre di energi bersih, PT PLN yakin porsi EBT bisa menjadi 30% pada 2030

Sebelum dioperasikan atau memasuki tahap Commercial Operation Date (COD) PLTA Lau Gunung telah menyelesaikan tahapan commissioning yang disaksikan langsung oleh PLN Wilayah Sumatera Utara.

Pada 12 Desember 2020, pembangkit listrik ramah lingkungan ini juga telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas mulai hari ini.

Proses pembangunan Lau Gunung berlangsung selama 2,6 tahun lalu sejak 2018 melalui kerjasama PT Energi Infranusantara (EI), PT PP Energi (PPE), anak usaha dari PT Pembangunan Parumahan (PP) Tbk.

"Listrik yang dihasilkan PLTA Lau Gunung akan memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan di Wilayah Sumatera Utara sekaligus mendukung program pemerintah pusat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Tidak hanya itu, pembangkit listrik ini juga diharapkan dapat mendukung kehandalan pasokan listrik daerah," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

×