kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN gandeng PTPN III dan Perhutani terkait rantai pasok biomassa


Sabtu, 23 Januari 2021 / 14:20 WIB
PLN gandeng PTPN III dan Perhutani terkait rantai pasok biomassa

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro juga memaparkan kesanggupannya dalam memasok kebutuhan bahan baku biomassa. Kata dia, Perhutani akan menyiapkan klaster hingga 70.000 haktare sampai dengan tahun 2024 yang akan ditanami tanaman energi.

Klaster tersebut tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur di dekat PLTU PLN yang akan melakukan co-firing. "Jadi kami coba menanam, berdasarkan kedekatan dengan PLTU, untuk nantinya dapat memasok ke PLTU tersebut." ungkap Wahyu.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menegaskan bahwa pihaknya mendukung program cofiring PLTU ini. Kata dia, pemerintah pun siap memberikan dorongan. Seperti hibah untuk alat cofiring biomassa yang melibatkan masyarakat atau usaha kecil

Selain itu, Dadan menyampaikan bahwa pihaknya pun siap melakukan pembahasan mengenai perangkat regulasi jika itu diperlukan. Regulasi tersebut berupa Peraturan Menteri ESDM terkait tata kelola dan pengusahaan cofiring biomassa.

Tak hanya dari sisi menambah energi terbarukan, Dadan juga menilai program cofiring biomassa ini juga bisa menggerakan kegiatan perekonomian masyarakat. Hal itu penting, terutama dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19.

"Ini upaya yang dekat, magnitude untuk kegiatan ekonomi besar. Upaya cofiring di masa sekarnag ini yang bisa kita kebut. Tidak bisa ditolak EBT-nya. Sekarang kita juga membutuhkan kegiatan pemulihan ekonomi. Itu semua ada di co-firing, bagaimana menciptakan lapangan kerja di masyarakat, semua level akan terlibat," pungkas Dadan.

Selanjutnya: Sebanyak 3.000 pelanggan PLN sudah gunakan PLTS Atap, kapasitas capai 21 MW

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×