kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan multifinance masih optimistis mudah cari pendanaan


Kamis, 29 Juli 2021 / 08:15 WIB
Perusahaan multifinance masih optimistis mudah cari pendanaan

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

“Masih banyak bank atau investor obligasi yang memberikan kepercayaan kepada BFI, karena terbukti bisa melewati ketidakpastian selama pandemi secara prudent dan membuktikan apa yang telah disampaikan kepada para kreditur sebelumnya,” ujar Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono kepada KONTAN.

Asal tahu saja, nilai pembiayaan baru dari BFI Finance sepanjang paruh pertama tahun ini masih mampu tumbuh sebesar 48,7% yoy menjadi Rp6,1 triliun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Saat ini, Sudjono juga menyampaikan kalau pihaknya akan kembali mengumpulkan dana dengan menerbitkan obligasi baru senilai Rp 1 triliun akhir Juli. “Sejauh ini minat dari investor masih sangat bagus dan ini obligasi kedua yang diterbitkan tahun ini,” imbuh Sudjono.

Ada lagi perusahaan multifinance yang berafiliasi dengan bank yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance bilang kalau pihaknya masih bisa mengumpulkan pendanaan hingga paruh pertama tahun ini senilai Rp 13 triliun yang merupakan pinjaman eksternal. Dari total tersebut, 53 persen berasal dari pinjaman bank dan 47 persen berasal dari obligasi.

“Untuk kebutuhan pendanaan di 2021, akan disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan atas pembiayaan baru perusahaan yang hingga Mei lalu pembiayaan baru perusahaan mencapai 9,8 triliun,” ujar Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli.

PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang berafiliasi dengan Bank CIMB Niaga justru mengaku bahwa ada tambahan beberapa bank lokal baru yang akan memberikan fasilitas pendanaan di tahun ini. “Fasilitas pendanaan baru yang akan signing dalam waktu dekat sebesar Rp 0,8 triliun ditambah yang dalam proses administrasi pre-signing sekitar Rp2.1 Triliun,” ujar Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman.

Secara total, Ristiawan bilang bahwa CNAF tahun ini membutuhkan pendanaan baru sebesar Rp2.5 triliun dengan memanfaatkan fasilitas dari existing kreditur dan penambahan kontrak kerjasama dari bank-bank baru. Hingga semester 1, nilai pendanaan yang telah CNAF mencapai Rp 1 triliun.

“Kami tidak mengalami kesulitan mendapatkan pendanaan baru karena kepercayaan kreditur atas kinerja CNAF yang secara konsisten memberikan performa yang bagus, baik secara finansial maupun pertumbuhan bisnis,” pungkas Ristiawan.

Selanjutnya: Penarikan kendaraan oleh multifinance masih marak di kala pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×