kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan batubara siap revisi RKAB seiring penambahan kuota ekspor batubara


Kamis, 15 April 2021 / 08:45 WIB
Perusahaan batubara siap revisi RKAB seiring penambahan kuota ekspor batubara

Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) untuk menambah kuota ekspor batubara di 2021, menambah alasan PT Harum Energy Tbk (HRUM) untuk merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahunan perusahaan di 2021.

Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara menjelaskan kalau manajemen sudah berencana untuk meningkatkan  produksi batubara di 2021 menjadi 30% dari target sebelumnya yakni 25%. Alhasil, rencana peningkatan produksi tersebut memerlukan revisi RKAB yang ada saat ini.

"Alasan peningkatan (target produksi) tersebut untuk meraih manfaat dari perbaikan harga batubara di tahun ini. Kami juga menyambut positif Kepmen ESDM tersebut," ungkap Ray kepada Kontan, Rabu (14/4). 

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) tetap targetkan produksi batubara 85 juta ton-90 juta ton

Untuk gambaran, emiten pertambangan tersebut mencatatkan penjualan 2,8 juta ton batubara sepanjang 2020. Capaian tersebut cenderung turun 32% dari realisasi penjualan 2019 yang mencapai 4,1 juta ton.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM pada 6 April 2021 menerbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 66.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri Tahun 2021. 

Dengan begitu, kuota produksi nasional bakal meningkat dari 550 juta ton menjadi 625 juta ton. Dimana, penambahan 75 juta ton akan dikhususkan untuk aktivitas ekspor.

Sementara itu, Ray menekankan kalau penjualan batubara Harum Energy sebagian besar ditujukan ke pasar ekspor. Untuk itu, kenaikan porsi ekspor yang dilakukan Kementerisan ESDM lewat Kepmennya dirasa akan sangat membantu peningkatan penjualan dari perusahaan tambang tersebut.

"Hal ini sudah sejalan dengan perbaikan ekonomi global, seperti terlihat dari naiknya harga komoditas pada umumnya, terutama batubara," jelas Ray.

Baca Juga: Menteri ESDM tambah kuota ekspor batubara, begini sikap pelaku usaha

Adapun terkait komitmen DMO, Ray mengungkapkan kalau HRUM akan tetap mematuhi ketentuan yang ada atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan menargetkan peningkatan produksi batubara tahun ini, HRUM juga akan terus memperhatikan pencapaian target produksi batubara, sekaligus memprioritaskan perolehan marjin operasi. Upaya tersebut termasuk dengan memperhatikan keseimbangan tingkat produksi dengan biaya produksi serta keberlanjutan produksi batubara dalam jangka panjang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×