kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan ekonomi Singapura mencapai 14,7% di kuartal kedua


Rabu, 11 Agustus 2021 / 15:26 WIB
Pertumbuhan ekonomi Singapura mencapai 14,7% di kuartal kedua
ILUSTRASI. Pemerintah Singapura menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2021.

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ekonomi Singapura tumbuh lebih dari perkiraan semula pada kuartal kedua. PDB Negeri Merlion ini tumbuh 14,7% secara tahunan di kuartal kedua. Angka tersebut lebih tinggi daripada perkiraan awal 14,3%.

Pertumbuhan ekonomi ini juga lebih tinggi daripada prediksi jajak pendapat Reuters yang meramalkan kenaikan 14,2%. Secara absolut, PDB tetap 0,6% di bawah level pra-pandemi pada kuartal kedua 2019.

Pada basis penyesuaian musiman secara kuartalan, ekonomi Singapura terkontraksi 1,8% pada kuartal kedua. Angka ini berbalik dari ekspansi 3,3% pada kuartal pertama.

Baca Juga: Simak persyaratan terbaru perjalanan transportasi udara yang berlaku mulai hari ini

Dengan kinerja yang ciamik ini, pemerintah Singapura menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2021.

Kenaikan prediksi ini ditopang oleh vaksinasi Covid-19 yang terus berkembang di dalam negeri dan di pasar-pasar utama lainnya.

Singapura memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 6% hingga 7% pada 2021. Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura menyebutkan, prediksi tersebut lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya yakni antara 4%-5%.

"Jika tidak ada kemunduran besar dalam ekonomi global, ekonomi Singapura diperkirakan akan terus pulih bertahap pada paruh kedua tahun ini, didukung sebagian besar oleh sektor-sektor yang berorientasi ekspor," kata Gabriel Lim, sekretaris tetap untuk perdagangan dan industri seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Investasi emas masih memiliki prospek menarik, ini alasannya

im mengatakan pelonggaran pembatasan perbatasan juga akan membantu pemulihan sektor terkait konsumsi. Pelonggaran ini juga sekaligus mengurangi kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor yang bergantung pada pekerja migran.

Namun, sektor terkait penerbangan dan pariwisata diproyeksikan pulih lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya. Aktivitas sektor ini diperkirakan akan tetap jauh di bawah tingkat pra-Covid, bahkan pada akhir tahun 2021.

Negara dengan ekonomi kecil dan terbuka ini memetakan pemulihan yang tidak merata setelah membukukan resesi terburuk tahun lalu karena pandemi. Sebagian besar pertumbuhannya yang cepat tahun ini disebabkan oleh rendahnya basis perbandingan tahun lalu.

Bank sentral telah mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif pada pertemuan terakhirnya di bulan April. Tinjauan kebijakan berikutnya dijadwalkan pada pertengahan Oktober.

Baca Juga: Kasus Covid-19 harian Korea Selatan mencapai rekor

Edward Robinson, Wakil Direktur Pelaksana Monetary Authority of Singapore mengungkapkan bahwa revisi prediksi 2021 ini konsisten dengan sikap kebijakan moneter saat ini yang masih sesuai.

Ekonom memperkirakan Monetary Authority of Singapore tidak akan mengubah kebijakan pada bulan Oktober. Ini mengingat inflasi domestik yang rendah dan kebutuhan untuk mengukur efektivitas vaksin terhadap varian virus baru, yang akan berdampak pada kecepatan pembukaan kembali dan pemulihan.

"Kebijakan tetap memberi mereka lebih banyak ruang untuk merespons dan mungkin memperketat pada April tahun depan," kata Brian Tan, ekonom regional di Barclays.

Baca Juga: Kasus Covid-19 secara global meningkat, dolar AS kembali diburu investor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×