kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Perkuat distribusi di tengah pandemi, ini strategi Lautan Luas (LTLS)


Senin, 16 November 2020 / 06:05 WIB
Perkuat distribusi di tengah pandemi, ini strategi Lautan Luas (LTLS)

Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Perusahaan kimia, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) berupaya menjaga kinerja selama tahun 2020 ini. Sepanjang kuartal tiga tahun ini, perseroan masih membukukan penurunan pendapatan meski demikian bottomline perseroan tetap menghasilkan laba.

Berdasarkan laporan keuangan di kuartal tiga tahun 2020, pendapatan bersih LTLS tercatat sebesar Rp 4,21 triliun atau turun 14,7% secara tahunan. Eurike Hadijaya, Investor Relations LTLS mengakui bahwa kinerja tersebut dipengaruhi oleh pelemahan daya beli pelanggan perusahaan selama pandemi ini.

Untuk itu manajemen masih terus melakukan monitoring terhadap kinerja di tahun 2020 ini. Bahkan secara umum investasi baru akan direview, Eurike bilang, rencana ekspansi di lini manufaktur misalnya harus ditunda.

Sebelumnya, perseroan sempat dikabarkan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar di tahun ini yang sebagian dipergunakan untuk mengembangkan segmen bisnis manufaktur. Namun karena pandemi rencana tersebut tampaknya akan tertunda, manajemen sendiri belum menjabarkan lebih lanjut soal revisi belanja modal tahun ini.

Baca Juga: Inilah 7 kegiatan yang bermanfaat yang bisa dilakukan selama pandemi corona

Sampai akhir tahun, perusahaan memprediksi pendapatan bersih akan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Untuk saat ini sesuai dengan pelemahan ekonomi dikarenakan dampak Covid-19, kami estimasikan pendapatan berpotensi mengalami penurunan sekitar 15%-20% dikarenakan adanya pelemahan daya beli customer," ungkap Eurike kepada Kontan, Jumat kemarin (13/11).

Dengan estimasi tersebut dan perolehan pendapatan bersih tahun lalu tercatat Rp 6,5 triliun, maka dapat dihitung prediksi pendapatan bersih LTLS tahun ini hanya berkisar Rp 5,2 triliun sampai Rp 5,52 triliun saja. Meski berhadapan dengan pelemahan pasar, manajemen mengatakan pasar bahan kimia tetap punya peluang bisnisnya.

Sebab beberapa produk ada yang mengalami peningkatan selama pandemi meski diikuti dengan penurunan beberapa jenis produk lainnya. Sayangnya manajemen tak merinci jenis produk apa saja yang punya pertumbuhan peningkatan.

Baca Juga: Obligasi korporasi jatuh tempo bulan ini mencapai Rp 3,63 triliun

Yang terang kata Eurike, perseroan memaksimalkan pelayanannya ke pada seluruh customer. "Kami memiliki lebih dari 1.000 varian produk dengan lebih dari 2.000 pelanggan pabrikan, dimana memang ada industri yang mengalami peningkatan saat pandemi namun juga ada yang terkena imbas dan menurun permintaannya," ungkapnya.

Untuk itu perusahaan fokus memberikan pelayanan yang baik dan memonitor operasional dan memberlakukan pengaturan yang lebih efisien atas penggunaan modal kerja demi melalui tahun pandemi ini. Berkat efisiensi tersebut dari kuartal ke kuartal perseroan masih memperoleh keuntungan berupa laba bersih, meski tidak setinggi tahun sebelum pandemi.

Merujuk pada laporan keuangan kuartal ketiga tahun ini, beban pokok penjualan turut turun 16,5% secara tahunan menjadi Rp 3,33 triliun. Sehingga laba kotor tercatat senilai Rp 875,56 miliar kala itu atau turun 7,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 948,96 miliar.

Setelah dikurangi dengan berbagai pos beban lainnya, perusahaan mendapatkan laba bersih Rp 26,84 miliar, walaupun jika dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu jumlah tersebut turun hingga 82,1%, dimana sampai akhir September tahun 2019 laba bersih LTLS mencapai Rp 150,2 miliar.

Selain itu, walaupun pandemi, perseroan masih menyempatkan berinvestasi dengan menambah kepemilikan saham di PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) sebanyak 3.847.410 lembar saham dari masyarakat dengan nilai Rp 18,08 miliar. UNIC diketahui merupakan perusahaan terbuka yang memiliki kegiatan usaha utama di bidang industri dan perdagangan.

Baca Juga: Lautan Luas tambah kepemilikan saham di Unggul Indah Cahaya (UNIC)

Perusahaan tersebut memiliki produk utama Alkylbenzene (AB) yang digunakan sebagai salah satu bahan baku utama deterjen. Dengan adanya transaksi pembelian saham ini, kepemilikan saham LTLS di UNIC menjadi sebesar 5,9%.

Sesuai dengan Keterbukaan informasi Perseroan, kata Eurike, transaksi pembelian UNIC diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada Perseroan.

"ini merupakan bagian dari strategic business direction, dimana UNIC juga bergerak di sektor kimia yang memproduksi bahan kimia untuk consumer product industry," sebutnya.

Selanjutnya: Suka nonton film animasi? Ini 5 film animasi terlaris sepanjang masa di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×