Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Dalam panduan kesehatan terbarunya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar masyarakat dunia tidak menggunakan gula buatan jika ingin mencoba menurunkan berat badan atau diet.
Melansir CNN, WHO mengatakan tinjauan sistematis dari bukti yang ada menunjukkan penggunaan pemanis non-gula, atau NSS, tidak memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi lemak tubuh pada orang dewasa atau anak-anak.
“Mengganti bebas gula dengan pemanis non-gula tidak membantu orang mengontrol berat badannya dalam jangka panjang,” kata Francesco Branca, direktur departemen nutrisi dan keamanan pangan WHO.
Dia menambahkan, "Kami memang melihat penurunan ringan berat badan dalam jangka pendek, tapi itu tidak akan bertahan lama."
Menurut Branca, panduan ini berlaku untuk semua orang kecuali mereka yang sudah menderita diabetes sebelumnya. Mengapa? Hanya karena tidak ada penelitian dalam tinjauan yang menyertakan penderita diabetes, dan penilaian tidak dapat dilakukan.
Baca Juga: Hiperurisemia atau Asam Urat Tinggi Bisa Keok dengan 5 Cara Ini, Tak Perlu Obat Kimia
Tinjauan tersebut juga menunjukkan bahwa mungkin ada "potensi efek yang tidak diinginkan" dari penggunaan pengganti gula jangka panjang seperti peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
Namun, lanjut Branca, rekomendasi ini tidak dimaksudkan untuk mengomentari keamanan konsumsi.
“Apa yang dikatakan pedoman ini adalah bahwa jika kita bertujuan untuk mengurangi obesitas, pengendalian berat badan atau risiko penyakit tidak menular, sayangnya itu adalah sesuatu yang tidak dapat ditunjukkan oleh sains,” katanya. "Itu tidak akan menghasilkan efek kesehatan positif yang mungkin dicari beberapa orang."
Sementara, mengutip The Straits Times, saran WHO didasarkan pada kajian ilmiah yang menemukan bahwa produk yang mengandung aspartam dan stevia – sering dipasarkan sebagai makanan diet – kemungkinan besar tidak membantu mengurangi lemak tubuh dalam jangka panjang.
"Orang-orang harus mengurangi makanan manis sama sekali," kata Branca.
Baca Juga: Apa Saja Khasiat Daun Pepaya untuk Tubuh?
Pemanis buatan juga dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular, serta kematian, menurut WHO.
Panduan baru berlaku untuk semua pemanis non-gula, termasuk turunan stevia dan sukralosa.
Produk semacam itu telah digunakan secara luas dan biasanya ditambahkan ke makanan dan minuman olahan, seperti soda diet, atau dijual sendiri.
"Pemanis buatan bukanlah faktor makanan yang penting dan tidak memiliki nilai gizi. Mereka juga sering digunakan untuk menggantikan gula dalam makanan dan minuman olahan, dan karenanya dapat mendorong diet berkualitas rendah," jelasnya.
Baca Juga: Cek 8 Manfaat Terong Belanda Untuk Kesehatan, Membantu Menurunkan Berat Badan
Produk konsumen populer seperti Diet Coke dan Diet Snapple, yang diganti namanya tahun lalu menjadi Zero Sugar Snapple, mengandung aspartam.
Produsen Coca-Cola Co dan Keurig Dr Pepper tidak segera menanggapi permintaan komentar.
WHO sebelumnya menyarankan orang dewasa dan anak-anak untuk membatasi asupan gula hingga 10 persen dari total konsumsi energi, menyoroti hubungan antara asupan gula yang lebih sedikit dan berat badan yang lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News