Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021, sejumlah perbankan telah menyiapkan triliunan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Namun, sejumlah bank besar yang dihubungi Kontan.co.id mengklaim jumlah uang tunai yang disiapkan tahun ini sedikit menurun.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang mengatakan tahun ini pihaknya hanya menyiapkan uang tunai sebesar Rp 14,5 triliun. Direktur Bank BNI Ronny Venir menjelaskan, bila dibandingkan dengan libur Nataru tahun 2019, jumlah uang tunai tersebut turun sekitar Rp 2 triliun.
Menurutnya, penurunan itu salah satunya disebabkan adanya perubahan transaksi nasabah di masa pandemi Covid-19 yang beralih ke transaksi non tunai atau e-channel. "Penurunan ini karena adanya tren shifting transaksi nasabah," ujarnya, Kamis (17/12).
Dia juga menjelaskan, dari total dana tunai sebesar Rp 14,5 triliun sekitar Rp 8,6 triliun bakal dialokasikan untuk kebutuhan pengisian di mesin ATM atau CRM perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Secara geografis sebesar Rp 2,5 triliun atau 17% dari total uang tunai dialokasikan untuk kebutuhan uang tunai nasabah di Jabodetabek," sambungnya.
Baca Juga: Kredit perbankan kian melambat, terkontraksi 1,39% per November 2020
Adapun, persiapan uang tunai Rp 14,5 triliun itu dinilai perseroan cukup untuk memenuhi kebutuhan nasabah Bank BNI selama satu minggu pada akhir tahun 2020 hingga 3 Januari 2021 mendatang.
Bukan uang tunai saja yang disiapkan, untuk mengantisipasi momen Nataru, BNI juga tetap memberikan pelayanan operasional secara terbatas. Terkhusus untuk PT Pertamina pada tanggal 24-25 Desember 2020 di 24 outlet yang ditetapkan perseroan.
Sementara untuk tanggal 31 Desember 2020, Bank BNI juga tetap membuka operasional kantor cabang secara terbatas. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan nasabah di akhir tahun.
Adapun, untuk seluruh layanan e-channel perseroan seperti ATM dipastikan tetap beroperasi secara maksimal. Termasuk layanan nasabah secara digital.
Begitu juga dengan PT Bank Mandiri Tbk, salah satu bank terbesar di Indonesia ini menyebut telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 15,1 triliun. Alokasi tersebut pun turun 8,2% dari periode setahun lalu atau year on year (yoy).
Utamanya disebabkan oleh dampak pandemi yang diperkirakan bakal mengurangi belanja masyarakat pada periode Nataru.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, alokasi uang tunai tersebut sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan penarikan tunai masyarakat di mesin-mesin Mandiri ATM.
"Kami melihat faktor pembatasan sosial dan kampanye di rumah aja untuk menekan penyebaran virus corona akan membuat masyarakat lebih memilih untuk bertransaksi secara non-tunai. Namun demikian, kebutuhan akan uang tunai tetap ada untuk transaksi retail yang belum menggunakan alat pembayaran non tunai, seperti saat membeli makanan atau minuman di warung," kata Rudi dalam keterangan resminya.
Baca Juga: BI sudah tetapkan pokok aturan kolaborasi bank dan fintech lewat Sandbox 2.0
Bank Mandiri juga mengantisipasi puncak kenaikan transaksi nasabah yang diperkirakan pada 16-31 Desember sehingga akan dilakukan optimalisasi limit pengisian mesin ATM pada periode tersebut.
Untuk mengantisipasi kenaikan transaksi ini, bank ini melakukan maintenance kepada 955 mesin ATM yang berada di lokasi-lokasi utama yang berlokasi di rest area, pusat perbelanjaan, hotel, bandara, stasiun, pelabuhan, SPBU, gereja dan tempat wisata. Saat ini total ATM Bank Mandiri sebanyak 13.176 mesin.
Di samping jaringan ATM pihaknya juga telah menyiapkan jaringan elektronik banking, seperti fasilitas Mandiri Online, SMS Banking dan Call Center 14000 untuk membantu nasabah melakukan transaksi keuangan, termasuk pembayaran kewajiban bulanan.
"Aplikasi Mandiri Online, misalnya, kini sudah dapat melayani hampir semua transaksi nasabah seperti pemindahan dana, pembukaan rekening, pemblokiran dan pembukaan blokir, monitoring perpindahan dana, serta transaksi pembayaran, termasuk dengan scan QRIS," terangnya.
Khusus pada periode libur Natal 24-27 Desember 2020, Bank Mandiri juga akan mengoperasikan sebanyak 160 cabang.
Sementara itu, pada periode libur Tahun Baru 31 Desember 2020-3 Januari 2021, sebanyak 214 cabang akan dioperasikan secara bergantian untuk memberikan layanan perbankan secara terbatas, termasuk pembayaran delivery order oleh SPBU Pertamina dan layanan weekend banking.
Sama halnya dengan yang dilakukan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang untuk libur akhir tahun ini telah menyediakan uang tunai sebesar Rp 30,5 triliun.
Baca Juga: BI pertahankan suku bunga acuan di level 3,75%
Jumlah itu terbilang turun dari total uang tunai yang disiapkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 46,6 triliun atau turun 34,54% yoy.
Sementara itu, Direktur BCA Santoso Liem menjelaskan, untuk operasional kantor cabang BCA hingga saat ini masih dalam tahap koordinasi.
"Kami sedang berkoordinasi dan berkomunikasi secara internal untuk menyesuaikan arahan dari pemerintah, otoritas, dan regulator perbankan. Jika proses ini telah selesai, kami akan segera menginformasikan kepada publik," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News