Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sedangkan Direktur BTN Andi Nirwoto mengaku belanja modal untuk pengembangan TI di 2022 masih digodok. Pastinya dana itu akan digunakan untuk finalisasi dalam komite IT.
“Termasuk porsi digitalisasi dan security tetap akan jadi dominan. Kita strategi utama akan fokus menciptakan experience baru untuk bisnis/ekosistem mortgage (hibrid). Belanja TI BTN di 2021 berkisar Rp 350 miliar hingga Rp 400 miliar,” jelasnya kepada Kontan.co.id
BTN berhasil meningkatkan transaksi digitalnya, tecermin dari akuisisi pengguna baru yang tumbuh 24% yoy dari 436.820di September 2020 menjadi 543.546 pada September 2021.
“Posisi user tumbuh 26% dari sebelumnya 1.375.937 pada bulan September 2020 menjadi 1.732.756 pada bulan September 2021. Adapun jumlah transaksi tumbuh 85% dari sebelumnya 54.133.087 pada bulan September 2020 menjadi 99.923.931 pada bulan September 2021,” tutur Andi.
Baca Juga: Akhir tahun, beberapa BUMN ini akan dapat suntikan dana lagi dari pemerintah
Andi menambahkan, volume transaksi BTN Mobile tumbuh 75% you dari Rp 9,3 triliun pada bulan September 2020 menjadi Rp 16,2 triliun pada bulan September 2021. Bank dengan spesialisasi kredit properti ini sedang menyiapkan New BTN Mobile Banking.
“Pertumbuhan akan lebih tinggi tentunya, baik number of users, number of transaction dan nominal transaction. Karena BTN akan mempunyai channel dengan Teknologi yg lebih modern dan fitur yg lebih lengkap memenuhi customer journey di ekosistem mortgage,” pungkasnya.
Adapun Bank Indonesia mencatat nilai transaksi digital banking meningkat 46,72% yoy menjadi Rp 28.685,48 triliun untuk periode Januari-September 2021. Pencapaian itu diproyeksikan akan terus tumbuh 43,04% yoy mencapai Rp 39.130 triliun untuk keseluruhan tahun ini.
Selanjutnya: Wall Street menguat pada awal perdagangan Rabu (17/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News