kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan optimistis dapat meningkatkan penyaluran kredit bagi UMKM


Jumat, 11 Juni 2021 / 08:20 WIB
Perbankan optimistis dapat meningkatkan penyaluran kredit bagi UMKM

Reporter: Amanda Christabel | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meminta agar bank lebih aktif menyalurkan kredit ke usaha mikro kecil menengah (UMKM). Data dari Bank Indonesia mencatat, penyaluran kredit UMKM semakin menunjukkan perbaikan. Tecermin dari kontraksi UMKM hanya -0,5% year on year (yoy) per April 2021 dibanding bulan sebelumnya tercatat di angka -2,7 yoy.

PT Bank Republik Indonesia Tbk atau BRI kini meletakkan fokus ke sektor UMKM, yang akan ditingkatkan hingga 85%. Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, saat ini terdapat 57 juta pelaku UMKM di Indonesia, dan 18 juta diantaranya belum terlayani samasekali oleh perbankan. Fokus BRI akan mengarah ke 18 juta pelaku UMKM yang belum terlayani tersebut. Secara umum BRI menargetkan pertumbuhan kredit untuk tahun ini berada di kisaran 7% year on year (yoy).

Tercatat, hingga akhir kuartal pertama 2021, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 914,19 triliun. Porfotolio kredit UMKM BRI tahun ini tercatat sebesar 80,60% dari seluruh penyaluran kredit BRI. Angka ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu, di mana komposisi kredit UMKM BRI tercatat 78,31%. Porsi kredit UMKM BRI tersebut akan terus merangkak naik dan perseroan menargetkan angka ini akan mencapai 85%.

Baca Juga: Ini empat metode kolaborasi yang bisa dilakukan bank dan fintech

“Dua strategi utama BRI dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia yakni pertama menaikkan kelas pelaku UMKM di Indonesia, dari mikro menjadi kecil dan kecil menjadi menengah. Strategi kedua yakni BRI terus mencari sumber pertumbuhan baru sehingga BRI akan menyalurkan pinjaman ke segmen yang lebih kecil lagi (ultra mikro),” terang Aestika kepada Kontan, Rabu (9/6).

Saat ini BRI tengah menyiapkan strategi go smaller (pinjaman lebih kecil), go shorter (dengan tenor yang pendek), dan go faster (melalui proses digitalisasi, sehingga mempercepat proses kredit).

Hasil riset yang dihimpun BRI, faktor utama yang mendorong pertumbuhan kredit adalah konsumsi dan daya beli masyarakat. Maka, untuk memacu pertumbuhan kredit terhadap UMKM, BRI menjadi rekan strategis pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan stimulus.

“Dengan berbagai stimulus tersebut diharapkan dapat meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat, sehingga mampu meningkatkan permintaan kredit nasional. Strategi ‘Business Follow the Stimulus’ tersebut akan kami fokuskan kepada UMKM, melalui kredit yang dijamin (KUR). Di tengah kondisi yang menantang, BRI berkomitmen menjaga pertumbuhan kredit tetap harus berkualitas,” tandas Aestika.

PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI melihat kredit UMKM memiliki peluang untuk terus merangkak naik. Kredit UMKM di BNI hingga Mei 2021 mencapai Rp153,2 triliun, atau tumbuh sebesar 6,4% yoy. Realisasi Kredit UMKM tersebut memberikan kontribusi terhadap total kredit BNI sebesar 27,5%.

Direktur Bisnis UMKM BNI, Muhammad Iqbal mengatakan, BNI mendukung upaya peningkatan kredit UMKM dengan menggarap pembiayaan berdasarkan sektor prioritas pada masing-masing wilayah, dan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia. Selain itu, BNI mendorong UMKM untuk mendapat Go Ekspor melalui penyediaan solusi terintegrasi bagi UMKM berorientasi ekspor.

BNI juga menggarap pembiayaan berpola value chain sehingga dapat menggarap pelaku UMKM lebih banyak lagi. Pengembangan digitalisasi bagi UMKM juga diterapkan agar pelaku UMKM dapat mengakses pembiayaan dan bertransaksi lebih cepat. Terakhir, BNI menggarap potensi ekosistem bisnis untuk closed loop transaction.

“Lebih lanjut, pemulihan debitur yang terdampak oleh penyebaran covid-19 menjadi prioritas perbankan. Bank telah melakukan upaya restrukturisasi atas debitur-debitur tersebut sesuai dengan stimulus Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Optimisme untuk pemulihan ekonomi semakin meningkat seiring adanya bauran kebijakan stimulus yang diterbitkan pemerintah, serta seiring adanya program percepatan vaksinasi di Indonesia,” pungkas Iqbal kepada Kontan, Rabu (9/6).

PT Bank OCBC NISP Tbk mendukung pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mulai dari rekening yang dirancang khusus untuk pelaku usaha, kredit modal kerja, kredit investasi, fasilitas dan layanan untuk meningkatkan efisiensi usaha serta program pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas diri.

Sejalan dengan program prioritas pemerintah untuk memberdayakan UMKM, penyaluran kredit ke sektor UMKM didukung oleh prospek yang cukup baik dari sektor UMKM. Mengingat UMKM memiliki daya tahan tinggi sebagai penopang ekonomi negara, dan dapat pula menyerap banyak tenaga kerja.

Direktur Bank OCBC NISP, Hartati mengatakan kepada KONTAN, Kamis (10/6), hingga Maret 2021 penyaluran kredit UMKM Bank OCBC NISP mendekati Rp19 triliun atau lebih dari 16% dari total penyaluran kredit Bank.

“Dengan penyaluran kredit ke sektor ini, kami berharap dapat berkontribusi positif pada perekonomian Indonesia seiring dengan upaya untuk memenuhi regulasi. Tentunya hal ini dijalankan dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian,” ujar Hartati.

Strategi Bank OCBC NISP dalam menyalurkan kredit UMKM yakni dengan menyediakan produk dan layanan yang dibutuhkan nasabah. Bank OCBC NISP memiliki program #TAYTB Women Warriors yang ditujukan untuk pelaku usaha wanita, termasuk UMKM, di mana Bank memberikan solusi menyeluruh, mulai dari pendanaan hingga program pemberdayaan wirausaha melalui kelas edukasi online.

Hartati berujar, “Bank OCBC NISP juga memiliki program KTA CashBiz yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil. Bank menawarkan pendanaan hingga Rp200 juta dengan proses yang mudah, karena pengajuan dilakukan secara online. Ini diharapkan dapat membantu mendorong pelaku usaha kecil untuk mengembangkan bisnisnya di situasi menantang,” pungkas Hartati.

Selanjutnya: Simak strategi Bank OCBC NISP dalam meningkatkan penyaluran kredit UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×