Reporter: Amanda Christabel | Editor: Handoyo .
PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI melihat kredit UMKM memiliki peluang untuk terus merangkak naik. Kredit UMKM di BNI hingga Mei 2021 mencapai Rp153,2 triliun, atau tumbuh sebesar 6,4% yoy. Realisasi Kredit UMKM tersebut memberikan kontribusi terhadap total kredit BNI sebesar 27,5%.
Direktur Bisnis UMKM BNI, Muhammad Iqbal mengatakan, BNI mendukung upaya peningkatan kredit UMKM dengan menggarap pembiayaan berdasarkan sektor prioritas pada masing-masing wilayah, dan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia. Selain itu, BNI mendorong UMKM untuk mendapat Go Ekspor melalui penyediaan solusi terintegrasi bagi UMKM berorientasi ekspor.
BNI juga menggarap pembiayaan berpola value chain sehingga dapat menggarap pelaku UMKM lebih banyak lagi. Pengembangan digitalisasi bagi UMKM juga diterapkan agar pelaku UMKM dapat mengakses pembiayaan dan bertransaksi lebih cepat. Terakhir, BNI menggarap potensi ekosistem bisnis untuk closed loop transaction.
“Lebih lanjut, pemulihan debitur yang terdampak oleh penyebaran covid-19 menjadi prioritas perbankan. Bank telah melakukan upaya restrukturisasi atas debitur-debitur tersebut sesuai dengan stimulus Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Optimisme untuk pemulihan ekonomi semakin meningkat seiring adanya bauran kebijakan stimulus yang diterbitkan pemerintah, serta seiring adanya program percepatan vaksinasi di Indonesia,” pungkas Iqbal kepada Kontan, Rabu (9/6).
PT Bank OCBC NISP Tbk mendukung pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mulai dari rekening yang dirancang khusus untuk pelaku usaha, kredit modal kerja, kredit investasi, fasilitas dan layanan untuk meningkatkan efisiensi usaha serta program pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas diri.
Sejalan dengan program prioritas pemerintah untuk memberdayakan UMKM, penyaluran kredit ke sektor UMKM didukung oleh prospek yang cukup baik dari sektor UMKM. Mengingat UMKM memiliki daya tahan tinggi sebagai penopang ekonomi negara, dan dapat pula menyerap banyak tenaga kerja.