kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran Pembiayaan Multifinance Perlahan Mulai Pulih


Jumat, 31 Desember 2021 / 09:05 WIB
Penyaluran Pembiayaan Multifinance Perlahan Mulai Pulih

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pemulihan ekonomi, penyaluran pembiayaan multifinance perlahan mulai pulih. Untuk menopang hal tersebut, beberapa perusahaan multifinance pun gencar mencari pendanaan baik dari pinjaman bank maupun surat utang.

Terbaru, ada PT Buana Finance Tbk yang baru saja mendapat fasilitas kredit dengan PT Bank BTPN Tbk senilai Rp 250 miliar dengan tenor 48 bulan. Adapun, penandatanganan kerjasama tersebut telah dilakukan pada 28 Desember lalu.

“Fasilitas pinjaman akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan yaitu pemberian kredit consumer finance dan financial lease dan dijamin dengan piutang perseroan,” ujar Corporate Secretary Buana Finance Ahmad Khaetami dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (30/12).

Sekadar informasi, kinerja pendapatan Buana Finance masih terkoreksi pada kuartal III kemarin sebesar 22,64% yoy menjadi Rp 408,31 miliar. Sebagai perbandingan, di periode sama sebelumnya pendapatan perusahaan sebesar Rp 527,82 miliar.

Baca Juga: Dana Tunai Multifinance Masih Terus Menurun

Sementara itu, Clipan Finance pun menyatakan bahwa pendanaan untuk perusahaan yang ditargetkan Rp 6 triliun di tahun depan sudah terbilang aman. Adapun dana-dana tersebut berasal dari joint financing dari bank Panin Rp 4 triliun, pinjaman bilateral Rp 200 miliar, pinjaman sindikasi dari 3 bank senilai Rp 700 miliar, dan beberapa pinjaman money market jangka pendek.

“Oleh karenanya, kami tahun 2022 belum ada rencana Obligasi karena sumber dana masih sangat cukup,” ujar Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo.

Sementara itu, Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila pun mengatakan bahwa salah satu pendanaan Adira Finance di tahun depan didapatkan dari obligasi. Biasanya, setiap tahun Adira Finance berencana untuk menerbitkan obligasi sekitar 1–2 kali. “Namun akan disesuaikan dengan kondisi bisnis dan kebutuhan Perusahaan,” ujar Made.

Sekadar informasi, saat ini total pinjaman eksternal Adira Finance di September 2021 sebesar Rp 11,9 triliun. Hal tersebut terdiri dari pinjaman bank, baik itu luar negeri dan dalam negeri dan obligasi yang masing-masing memberikan kontribusi sama-sama  50%

Asal tahu saja, hingga November 2021, pembiayaan baru Adira Finance tercatat Rp 23,1 triliun. Capaian tersebut sudah menunjukkan kenaikan 40% dari periode yang sama tahun lalu. Di lain sisi, pada awal tahun depan, Adira Finance juga memiliki kewajiban untuk membayar dua obligasi yang akan jatuh tempo pada 23 Januari. Adapun, total nilainya mencapai Rp 113 miliar dan rencananya dibayarkan dengan kasi internal.

“Adira Finance memiliki ketersediaan likuiditas yang cukup untuk melunasi seluruh kewajiban keuangannya dan mendanai kebutuhan bisnisnya melalui penerimaan angsuran dari pelanggan dan fasilitas sumber pendanaan yang tersedia,” imbuh Made.

Selain itu, Mandiri Tunas Finance (MTF) juga sudah merencanakan sumber pendanaannya di tahun depan yang masih didominasi pinjaman dari bank. Adapun, pinjaman dari bank akan mencapai Rp 10 triliun dan penerbitan obligasi sebesar Rp 2,7 triliun yang akan dibagi dalam dua tahap.

Baca Juga: Permintaan Banyak, Produk Dana Tunai Multifinance Diyakini Masih Bisa Tumbuh

Total pendanaan yang sudah diperoleh MTF hingga kuartal III lalu pun telah mencapai Rp 5,3 triliun. Pinjaman dari bank mendominasi dengan kontribusi 70%.

Sama dengan Adira Finance, MTF juga memiliki kewajiban membayar obligasi jatuh tempo di awal tahun 2022 tepatnya pada 8 Januari 2022. Perusahaan pun mengaku telah menyiapkan dana pembayaran pokok obligasi tersebut yang senilai Rp 800 miliar.

“Perseroan telah menyiapkan dana pokok Obligasi IV Mandiri Tunas Finance Tahap 1 Tahun 2019 Seri A sebesar Rp 800 miliar beserta bunga ke 12 sebesar Rp 18,8 miliar,” tulis direktur MTF, R. Eryawan Nurhariadi dalam keterbukaan informasi di BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×