Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .
Sekadar informasi, saat ini total pinjaman eksternal Adira Finance di September 2021 sebesar Rp 11,9 triliun. Hal tersebut terdiri dari pinjaman bank, baik itu luar negeri dan dalam negeri dan obligasi yang masing-masing memberikan kontribusi sama-sama 50%
Asal tahu saja, hingga November 2021, pembiayaan baru Adira Finance tercatat Rp 23,1 triliun. Capaian tersebut sudah menunjukkan kenaikan 40% dari periode yang sama tahun lalu. Di lain sisi, pada awal tahun depan, Adira Finance juga memiliki kewajiban untuk membayar dua obligasi yang akan jatuh tempo pada 23 Januari. Adapun, total nilainya mencapai Rp 113 miliar dan rencananya dibayarkan dengan kasi internal.
“Adira Finance memiliki ketersediaan likuiditas yang cukup untuk melunasi seluruh kewajiban keuangannya dan mendanai kebutuhan bisnisnya melalui penerimaan angsuran dari pelanggan dan fasilitas sumber pendanaan yang tersedia,” imbuh Made.
Selain itu, Mandiri Tunas Finance (MTF) juga sudah merencanakan sumber pendanaannya di tahun depan yang masih didominasi pinjaman dari bank. Adapun, pinjaman dari bank akan mencapai Rp 10 triliun dan penerbitan obligasi sebesar Rp 2,7 triliun yang akan dibagi dalam dua tahap.
Baca Juga: Permintaan Banyak, Produk Dana Tunai Multifinance Diyakini Masih Bisa Tumbuh
Total pendanaan yang sudah diperoleh MTF hingga kuartal III lalu pun telah mencapai Rp 5,3 triliun. Pinjaman dari bank mendominasi dengan kontribusi 70%.
Sama dengan Adira Finance, MTF juga memiliki kewajiban membayar obligasi jatuh tempo di awal tahun 2022 tepatnya pada 8 Januari 2022. Perusahaan pun mengaku telah menyiapkan dana pembayaran pokok obligasi tersebut yang senilai Rp 800 miliar.
“Perseroan telah menyiapkan dana pokok Obligasi IV Mandiri Tunas Finance Tahap 1 Tahun 2019 Seri A sebesar Rp 800 miliar beserta bunga ke 12 sebesar Rp 18,8 miliar,” tulis direktur MTF, R. Eryawan Nurhariadi dalam keterbukaan informasi di BEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News