Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia siap untuk mengadakan negosiasi dengan Turki tentang kemungkinan pengiriman jet tempur Su-35 dan Su-57, Badan Federal Rusia untuk Kerjasama Militer dan Teknis (FSMTC) mengatakan pada Jumat (12 Maret).
"Mengenai potensi rencana Ankara untuk membeli pesawat tempur Su-35 dan Su-57 Rusia, perlu dicatat bahwa pihak Turki telah diberitahu tentang spesifikasi teknis mereka secara lengkap," kata juru bicara FSMTC Valeria Reshetnikova.
"Jika ada permintaan dari Turki untuk pesawat tempur tersebut, kami siap untuk negosiasi tentang masalah ini," ujar dia, seperti dikutip TASS.
Menurut Reshetnikova, Rusia sebelumnya menegaskan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam program pengembangan pesawat tempur generasi kelima TF-X buatan Turki.
"Pihak Turki sudah cukup lama menyatakan niatnya untuk melaksanakan proyek pengembangan pesawat tempur generasi kelima TF-X miliknya sendiri," sebutnya.
Baca Juga: Terminator, kendaraan tempur pendukung tank Rusia penghancur helikopter dan pesawat
"Rusia sebelumnya menyatakan siap untuk mempertimbangkan kemungkinan kerjasama di bawah program ini. Namun, kami belum menerima permintaan terkait dari Ankara sejauh ini," imbuh Reshetnikova.
Menghancurkan semua jenis target
Su-57 adalah jet tempur multiperan generasi kelima yang dirancang untuk menghancurkan semua jenis target, baik udara, darat, maupun laut.
Jet tempur ini memiliki fitur teknologi siluman dengan penggunaan material komposit yang luas, mampu mengembangkan kecepatan jelajah supersonik.
Selain itu, Su-57 dilengkapi dengan peralatan radio-elektronik paling canggih, termasuk komputer onboard yang kuat yang disebut electronic second pilot.
Baca Juga: Sukses di kapal perang, Rusia uji coba rudal hipersonik Tsirkon dari kapal selam
Kemudian, sistem radar tersebar di seluruh tubuh Su-57 dan beberapa inovasi lain, khususnya, persenjataan yang ditempatkan di dalam badan pesawat.
Su-57 juga dilengkapi dengan indikator multifungsi yang bisa memberikan pilot informasi dalam jumlah besar tentang situasi taktis dan pengoperasian sistem pesawat.
Lalu, Su-57 menggabungkan teknologi dukungan intelektual yang membantu pilot menyelesaikan tugas yang diberikan.
Su-57 mengudara untuk pertama kalinya pada 29 Januari 2010. Dibandingkan dengan pendahulunya, Su-57 menggabungkan fungsi pesawat serang dan jet tempur dengan menggunakan material komposit dan teknologi inovasi.
Persenjataan jet tempur tersebut akan mencakup, khususnya, rudal hipersonik. Su-57 telah menjalani uji coba dalam kondisi pertempuran di Suriah.
Selanjutnya: Tu-95MS, pesawat Rusia pembawa rudal jelajah jarak jauh berhulu ledak nuklir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News