kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.205   64,44   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,16   1,11%
  • LQ45 879   12,29   1,42%
  • ISSI 221   1,13   0,52%
  • IDX30 449   6,77   1,53%
  • IDXHIDIV20 541   6,33   1,18%
  • IDX80 127   1,54   1,22%
  • IDXV30 135   0,55   0,41%
  • IDXQ30 149   1,80   1,22%

Pengamat: Joe Biden harus tanggapi Kim Jong Un dengan serius


Selasa, 12 Januari 2021 / 11:50 WIB
Pengamat: Joe Biden harus tanggapi Kim Jong Un dengan serius

Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un merayakan ulang tahunnya dengan menuliskan keinginan daftar panjang senjata baru.

Senjata tersebut termasuk rudal jarak jauh yang lebih akurat, hulu ledak super besar, satelit mata-mata, dan kapal selam bertenaga nuklir.

Mengutip BBC, rencana militer yang diumumkan dalam salah satu peristiwa politik terbesar di Korea Utara dalam lima tahun terakhir mungkin terdengar mengancam. Waktu yang disampaikan untuk pesan ini adalah saat Presiden terpilih AS Joe Biden bersiap untuk menjabat.

Kim, yang sekarang juga dipromosikan menjadi Sekretaris Jenderal (pangkat tertinggi dari Partai Pekerja yang berkuasa), sedang berjuang untuk didengar di kancah internasional.

Baca Juga: Kim Jong Un hilangkan adiknya dari posisi strategis, kenapa?

Akan tetapi, jika pemerintahan AS yang baru memiliki harapan untuk mencegah ambisi nuklir Kim, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk mendengarkan.

"Pengumuman Kim tidak diragukan lagi dimaksudkan untuk menekan pemerintahan AS yang akan datang bahwa kegagalan untuk mengambil tindakan cepat akan mengakibatkan Korea Utara secara kualitatif meningkatkan kemampuannya dengan cara merusak kepentingan AS dan Korea Selatan," kata Ankit Panda, penulis buku Kim Jong- un dan the Bomb, seperti yang dikutip BBC.

Baca Juga: Kim Jong Un resmi terpilih menjadi sekretaris jenderal Partai Buruh Korea Utara

Dia menambahkan bahwa pemerintahan Joe Biden harus menanggapi ini dengan serius.

Kim dan Donald Trump bertemu tiga kali, tetapi mereka gagal mencapai kesepakatan apa pun untuk mengakhiri program senjata nuklir Korea Utara atau sanksi ekonomi yang melumpuhkan yang saat ini diberlakukan terhadap Pyongyang oleh AS dan PBB.



TERBARU

×