kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penarikan kendaraan oleh multifinance masih marak di kala pandemi


Rabu, 28 Juli 2021 / 05:15 WIB
Penarikan kendaraan oleh multifinance masih marak di kala pandemi

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penarikan unit kendaraan nasabah yang dilakukan oleh perusahaan multifinance memang masih banyak terjadi. Hal tersebut dikarenakan gagal bayar yang dilakukan nasabah terlebih di kondisi pandemi covid-19 yang berdampak pula pada kemampuan bayar.

Ambil contoh, PT CIMB Niaga Auto Finance yang mengaku telah melakukan penarikan unit kendaraan sejumlah 483 unit hingga Juni ini. Angka tersebut naik dari periode yang sama di tahun lalu yang jumlahnya hanya mencapai 327 unit kendaraan.

“Jadi ada peningkatan pengembalian unit nasabah sebanyak 156 hingga periode Juni 2021. Per bulan rata-rata ada di kisaran 75 hingga 100 unit,” ujar Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman kepada KONTAN, Selasa (27/7).

Baca Juga: PPKM diperpanjang, kemampuan bayar nasabah multifinance bisa terdampak

Setelah dilakukan penarikan, Ristiawan bilang biasanya unit yang sudah dikembalikan terhadap akan dijual secara lelang terbuka yang dilakukan oleh balai lelang baik secara fisik atau dilakukan secara lelang online. Dari total penarikan tadi, 420 unit dijual secara lelang offline sedangkan 63 unit lainnya dilakukan secara online.

Dari unit yang sudah berhasil dijual secara lelang, Ristiawan menyebut  hasilnya dapat menutup sisa hutang nasabah dan tercatat sebagai pelunasan sehingga tidak akan tercatat lagi dalam nilai NPF. Oleh karena itu, ia bilang CNAF masih mampu menjaga NPF di level 1,43% di Juni lalu.

“Karena kita melakukan asesmen cukup ketat untuk profil nasabah, maka kebanyakan penarikan dilakukan atas kesepakatan bersama. Mereka memilih mengembalikan unit dulu dan nanti saat pandemi sudah mereda mereka akan mengajukan kredit kembali,” jelas Ristiawan.

Ada juga Mandiri Utama Finance (MUF) yang kini setiap bulannya rata-rata melakukan penarikan kendaraan sebanyak 900 unit. Hanya saja, jumlah ini dinilai masih berada di level yang sama dengan bulan-bulan sebelumnya yang berarti tidak ada peningkatan maupun penurunan.

Baca Juga: Kredit Bank Jago tumbuh pesat sepanjang semester I-2021, ini penopangnya

“Unit-unit yg sudah ditarik tersebut selalu dilelang untuk menjaga proses yang memenuhi compliance dan transparansi,” ujar Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja.

Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim juga turut berpendapat kalau pihaknya terkadang masih banyak mengalami kesulitan untuk melakukan penarikan kendaraan bermotor.

Padahal, perusahaan selalu mencantumkan perjanjian penarikan kendaraan bermotor dalam kontrak yang dibuat. “Banyak kasus penarikan unit sudah dipindahtangankan ke pihak lain, seperti digadaikan,” ujar Roni.

Padahal, ia mengaku kalau penarikan unit-unit kendaraan itu jika berhasil dilakukan dan berhasil dilelang akan berdampak terhadap perbaikan nilai NPF perusahaan. Asal tahu saja, NPF BCA Finance hingga akhir juni mencapai level 4,24% dengan target akhir tahun bisa terjaga di 3,39%.

Adapun Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengungkapkan bahwa sejatinya pemain multifinance paling tidak mau untuk melakukan penarikan unit kendaraan. Ketua APPI Suwandi Wiratno bilang kalau lebih baik nasabah mengajukan penundaan bayar atau restrukturisasi terhadap perusahaan.

“Lebih baik kita sebenarnya ingin itu restruk atau rescheduling untuk penundaan bayar, bayar berapapun yang penting kita dapet,” ujar Suwandi.

Adapun, Suwandi juga bilang kalau sebelum melakukan penarikan, perusahaan pembiayaan terlebih dahulu memberikan beberapa kali surat peringatan. Jika pun harus ada penarikan, diwajibkan untuk dilakukan dengan sebaik mungkin sesuai prosedur yang ada. 

Selanjutnya: Pandemi masih membayangi bisnis asuransi kendaraan bermotor di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×