Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
Susiwijono mengatakan, potensi pengembangan industri halal masih bisa terus ditingkatkan. Ia menyebutkan, ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) hanya sebesar 10,7%.
Sementara eksor produk halal ke pasar global hanya 3,8% atau US$7,6 miliar. Hal ini masih berada jauh di bawah negara seperti UEA, Bahrain, dan Turki. Padahal, Indonesia dikenal sebagai negara muslim terbesar di dunia.
"Masih kecil sekali ekspor produk halal kita, dan potensinya masih sangat besar,” tutur Susiwijono.
Baca Juga: Pebisnis teknologi Hongaria dan RI berdiskusi di Forum Bisnis Virtual HunIndoTech 2.0
Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar mengatakan, pentingnya sertifikasi halal sebagai jaminan untuk menembus pasar ekspor. Ia juga mendorong adanya integrated halal system untuk pengembangan industri halal dalam negeri.
“Yang paling utama keberpihakan pemerintah termasuk masyarakat terhadap produk halal,” ujar Sapta.
Selanjutnya: Kinerja indeks saham syariah lebih rendah dari IHSG, ini alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News