kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembiayaan sindikasi masih sepi, begini strategi perbankan syariah


Sabtu, 26 Juni 2021 / 07:15 WIB
Pembiayaan sindikasi masih sepi, begini strategi perbankan syariah

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang tengah tahun, penyaluran pembiayaan sindikasi yang dilakoni oleh perbankan syariah masih sepi. Kendati demikian, sejumlah bank melihat prospek pembiayaan sindikasi masih terbuka di paruh kedua 2021. 

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan fokus menyalurkan pembiayaan sindikasi pada beberapa sektor industri seperti infrastruktur, energi, agribisnis dan telekomunikasi. Direktur Wholesale Transaction Banking BSI, Kusman Yandi bilang utamanya kepada proyek-proyek KPBU sebagai wujud dukungan kepada program pemerintah.

“Pembiayaan sindikasi merupakan salah satu strategi BSI dalam meningkatkan pembiayaan wholesale. Per Mei 2021, Bank Syariah Indonesia telah menyalurkan pembiayaan sindikasi mencapai lebih dari Rp 9 triliun. Nilai itu sekitar 20% dari total pembiayaan wholesale Bank Syariah Indonesia,” ujar Kusman kepada Kontan pada Jumat (25/6).

Baca Juga: Gandeng Metro Department Store, Bank Mega luncurkan kartu contactless

Ia melanjutkan, target pertumbuhan bisnis wholesale tahun 2021 masih sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5% hingga 6%. Pertimbangannya proses vaksinasi telah dilakukan sesuai target pemerintah dan kondisi makroekonomi dunia juga menunjukkan tren positif.

BSI baru-baru ini ikut berpartisipasi dalam Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Jalan Tol Serang-Panimbang yang total investasinya mencapai Rp 8,5 triliun.

BSI berperan sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) untuk pembiayaan sindikasi syariah, dengan porsi pembiayaan yang terbentuk senilai Rp 4,45 triliun terdiri dari porsi syariah Rp 1,8 triliun dan porsi konvensional Rp 2,65 triliun. Partisipan pemberi fasilitas Syariah adalah BSI, PT SMI (UUS) Usaha Syariah, Bank Aceh, Bank Panin Dubai Syariah, BPD Sumatera Utara (UUS). Selain sebagai JMLA, BSI juga berperan sebagai Agen Fasilitas Syariah.

Pembiayaan ini digunakan oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang untuk pembangunan Jalan Tol dengan panjang ruas 83 kilometer yang terbagi dalam 3 seksi, dimana terdapat dukungan dari pemerintah untuk membangun seksi 3 sepanjang 33 Km. Dengan demikian porsi WSP adalah seksi 1 dan seksi 2 sepanjang 50 Km.

Baca Juga: Anies Baswedan apresiasi kinerja Bank DKI di tengah pandemi

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara menyatakan memiliki pipeline pembiayaan sindikasi pada bidang keuangan berkelanjutan utamanya energi panas bumi di semester kedua 2021. Namun Ia belum merinci besaran pembiayaan sindikasi yang akan dikucurkan lantaran masih pada tahap due diligence.

“Pembiayaan sindikasi pada semester 1-202, ini masih belum ada. Sedangkan proyek besar, kita praktis, kita monitoring, tidak mau agresif, karena proyek sindikasi dan infrastruktur juga banyak restrukturisasi. Jadi kita pilah-pilah,” papar Pandji. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×