kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemakzulan atas Trump, Biden: Biar Kongres yang memutuskan


Sabtu, 09 Januari 2021 / 13:05 WIB
Pemakzulan atas Trump, Biden: Biar Kongres yang memutuskan

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WILMINGTON. Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden mengatakan, Donald Trump tidak cocok untuk jabatannya, tetapi terserah kepada Kongres untuk memutuskan pemakzulan kedua Presiden dari Partai Republik itu.

Saat ini, Biden menyatakan kepada wartawan pada Jumat (8/1) seperti dikutip Reuters, dia fokus pada penanggulangan pandemi virus corona baru dan memastikan vaksinasi cepat serta memperkuat ekonomi AS.

"Apa yang Kongres putuskan biar mereka yang memutuskan, tapi kami harus siap untuk memulai," katanya ketika ditanya tentang undang-undang yang sedang Partai Demokrat siapkan untuk mendakwa Trump atas perannya dalam mengobarkan kekerasan di gedung Capitol pada Rabu (6/1) lalu.

Partai Demokrat di DPR AS berencana untuk mengajukan tuduhan pelanggaran Konstitusi pada Senin (11/1) yang bisa menyebabkan pemakzulan kedua Trump, dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: Jaksa tak kesampingkan bidik Trump dalam dakwaan kerusuhan Capitol

Presiden AS Donald Trump

Dengan mayoritas kursi di DPR AS, Partai Demokrat tampak siap untuk yang pertama dalam sejarah negeri uak Sam: Tidak ada Presiden yang pernah dimakzulkan dua kali.

Tetapi tidak jelas, apakah anggota parlemen akan dapat mencopot Trump dari jabatannya, karena pemakzulan apa pun akan mendorong persidangan di Senat, di mana Partai Republik masih memegang kekuasaan.

Partai Demokrat telah meminta Wakil Presiden Mike Pence dan Kabinet Trump untuk melakukan Amandemen ke-25 Konstitusi AS, yang memungkinkan mereka mencopot Presiden jika dia tidak bisa menjalankan tugas resminya. 

Tapi, Pence menentang gagasan itu, kata seorang penasihatnya.

Pemungutan suara pemakzulan

Partau Demokrat, yang mengatakan pemungutan suara DPR tentang pemakzulan bisa berlangsung minggu depan, berharap ancaman itu bisa meningkatkan tekanan pada Pence dan Kabinet untuk bertindak menyingkirkan Trump sebelum masa jabatannya berakhir dalam waktu kurang dari dua minggu.

Baca Juga: Pasca rusuh di Capitol, Donald Trump timbang beri pengampunan untuk dirinya sendiri

Sumber Reuters mengungkapkan, pasal pemakzulan, yang merupakan tuduhan formal pelanggaran, dibuat oleh anggota parlemen dari Partai Demokrat David Cicilline, Ted Lieu, dan Jamie Raskin. 

Lieu mengatakan di Twitter, draf pemakzulan tersebut memiliki 150 pendukung.

Salinan yang beredar di antara anggota Kongres menuduh Trump "menghasut kekerasan terhadap Pemerintah Amerika Serikat" dalam upaya untuk membalikkan kekalahannya dari Joe Biden dalam Pemilihan Presiden 2020.

Draf tersebut juga mengutip panggilan telepon Trump selama satu jam pada minggu lalu dengan Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger. Trump meminta Raffensperger untuk "menemukan" suara yang cukup buat membatalkan kemenangan Biden.

Usai pembicaraan selama tiga jam dengan Partai Demokrat di Capitol, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan kepada wartawan, "diskusi kami berlanjut. Kami memiliki beberapa opsi sejauh ini” untuk kemungkinan menghapus Trump dari jabatannya.

Selanjutnya: Resolusi pemakzulan terhadap Trump sudah dirilis, ditandatangani anggota Parlemen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×