Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menurut Menkes, dengan aplikasi SatuSehat, pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif. Masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik bila harus berpindah rumah sakit.
Sebab, semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di SatuSehat. Menkes memiliki target 32 rumah sakit daerah, puskesmas, laboratoriumm dan apotek sudah terintegrasi pada akhir 2023.
Selain fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium, dan apotek, Kemenkes juga berencana mengintegrasikan SatuSehat Mobile dengan BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Terbitkan PMK No 24 Tahun 2022, Fasyankes Wajib Terapkan Rekam Medis Elektronik
Adapun data yang terintegrasi antara lain sistem pencatatan tuberkolosis, sistem pencatatan secara digital data kematian maternal dan perinatal, sistem rujukan nasional, imunisasi, serta kesehatan ibu dan anak.
Proses integrasi data ke platform SatuSehat akan dilakukan melalui beberapa fase berikut:
1. Fase pertama, data pendaftaran pasien dan diagnosa
2. Fase kedua, data prosedur medis, data kondisi vital, dan data diet.
3. Fase ketiga, data obat yang terintegrasi dengan kamus obat.
4. Fase keempat, data observasi laboratorium dan data observasi radiologi.
5. Fase kelima, data alergi dan data kondisi fisik.
(Sumber: Kompas.com/Galuh Putri Riyanto I Editor: Wahyunanda Kusuma Pertiwi)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PeduliLindungi Bakal Berubah Jadi SatuSehat, Manfaatnya Apa Saja?"
Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News