kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PBB: Kita harus membangun aliansi melawan kebangkitan dan penyebaran neo-Nazi


Rabu, 27 Januari 2021 / 18:45 WIB
PBB: Kita harus membangun aliansi melawan kebangkitan dan penyebaran neo-Nazi

Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengajak seluruh dunia untuk bekerjasama melawan pertumbuhan dan penyebaran neo-Nazisme dan supremasi kulit putih.

Selain itu, Guterres juga meminta dunia untuk menangkal xenofobia, anti-Semitisme, dan ujaran kebencian yang sebagian dipicu oleh pandemi virus corona baru.

Sekjen PBB menyampaikan pesan khusus itu saat hadir di acara tahunan Park East Synagogue dan Peringatan Holocaust Internasional PBB menjelang 76 tahun pembebasan tahanan kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau yang jatuh pada Rabu (27/1).

Dilansir dari Al Jazeera, Guterres juga mendesak komunitas internasional untuk melawan propaganda dan disinformasi yang banyak beredar di media. Secara khusus ia menyerukan pemberian pemahaman yang lebih dalam mengenai tindakan Nazi selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Antonio Guterres disebut ingin kembali menjabat Sekretaris Jenderal PBB

Guterres menyayangkan, saat ini hampir dua pertiga masyarakat muda di Amerika Serikat (AS) tidak tahu bahwa 6 juta orang Yahudi terbunuh selama Holocaust.

"Propaganda beredar mengaitkan orang Yahudi dengan pandemi, menyebut mereka menciptakan virus sebagai bagian dari upaya dominasi global," ungkap dia.

Menyusup ke polisi dan layanan keamanan negara

Guterres melihat kasus ini memiliki pola yang sama dari paham anti-Semit yang berasal dari setidaknya abad ke-14, ketika orang Yahudi dituduh menyebarkan wabah pes.

Sekjen PBB mengakui, pandemi Covid-19 telah memicu gelombang baru dari paham yang menyangkal kejadian Holocaust serta orang-orang yang mencoba mengabaikan sejarah.

Baca Juga: Italia minta Uni Eropa tindak tegas Pfizer, ini penyebabnya

"Di Eropa dan AS serta tempat lain, supremasi kulit putih mulai mengumpulkan massa, memamerkan simbol dan kiasan Nazi, dan ambisi pembunuhan mereka. Setelah puluhan tahun berada dalam bayang-bayang, neo-Nazi dan ide-ide mereka kini mendapatkan keuntungan," kata Guterres.

Di beberapa negara lain yang tidak ia sebutkan namanya, paham neo-Nazi telah menyusup ke polisi dan layanan keamanan negara. Secara tersirat pun gagasan mereka bisa didengar dalam debat partai politik.

Guterres mengatakan, fragmentasi media tradisional dan perkembangan pesat media sosial sangat berkontribusi pada minimnya fakta sejarah yang dibagikan secara luas.

"Kita membutuhkan aksi global yang terkoordinasi, untuk membangun aliansi melawan kebangkitan dan penyebaran neo-Nazi dan supremasi kulit putih, dan untuk melawan propaganda dan disinformasi," tambahnya.

Selanjutnya: Menlu AS: Genosida sedang berlangsung untuk menghancurkan Uighur oleh China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×