kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.717   24,00   0,14%
  • IDX 8.711   77,93   0,90%
  • KOMPAS100 1.194   10,49   0,89%
  • LQ45 855   7,80   0,92%
  • ISSI 311   3,27   1,06%
  • IDX30 442   1,95   0,44%
  • IDXHIDIV20 513   -0,14   -0,03%
  • IDX80 133   1,33   1,01%
  • IDXV30 141   0,50   0,36%
  • IDXQ30 141   0,33   0,23%

Pasar Berdebar! Keputusan The Fed Diprediksi Jadi Penentu Nasib IHSG & Rupiah


Selasa, 09 Desember 2025 / 04:59 WIB
Pasar Berdebar! Keputusan The Fed Diprediksi Jadi Penentu Nasib IHSG & Rupiah
ILUSTRASI. Pasar keuangan Indonesia diperkirakan bergerak volatil pada pekan ini menjelang keputusan penting bank sentral Amerika Serikat (AS). KONTAN/Cheppy A. Muchlis

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pasar keuangan Indonesia diperkirakan bergerak volatil pada pekan ini menjelang keputusan penting bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed). Di tengah dinamika tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor all time high (ALH) pada penutupan perdagangan Senin (8/12/2025).

IHSG menguat 77,93 poin atau 0,90 persen ke level 8.710,695 setelah bergerak stabil di zona hijau sepanjang sesi. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip dari RTI, IHSG dibuka di posisi 8.676,727 dan terus menguat hingga menyentuh level tertinggi pada 8.720,091. Adapun posisi terendah berada di 8.642,062.

Aktivitas perdagangan juga meningkat dengan volume mencapai 56,955 miliar saham dan nilai transaksi Rp 27,03 triliun. Frekuensi transaksi mencapai 2.901.965 kali, dengan 385 saham menguat, 265 melemah, dan 153 stagnan. Kapitalisasi pasar BEI naik menjadi Rp 16.034,693 triliun.

Di sisi lain, rupiah justru melemah pada awal pekan. Kurs spot turun Rp 47 atau 0,28 persen ke posisi Rp 16.695 per dolar AS.

Sentimen Pasar Keuangan Jelang Keputusan The Fed

Pengamat Pasar Modal, Reydi Octa, menilai investor menaruh ekspektasi kuat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga. Menurutnya, situasi tersebut membuka peluang IHSG untuk kembali menguat selama tidak ada tekanan tambahan dari sentimen global.

Ia menekankan pergerakan rupiah setelah keputusan The Fed akan menentukan arah aliran modal asing. Jika rupiah melemah, dana asing berpotensi keluar karena risiko meningkat. Jika rupiah stabil, peluang capital inflow membesar.

Baca Juga: Tinggal Senyum, Langsung Masuk Peron! KAI Andalkan Face Recognition untuk Nataru

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan rupiah tetap sulit menguat meski indeks dolar melemah. Tekanan datang dari ekspektasi penurunan suku bunga BI dan fundamental ekonomi domestik yang belum kuat. Bank Indonesia terus melakukan intervensi agar rupiah tidak menembus Rp 16.700–17.000.

The Fed diperkirakan memangkas suku bunga tetapi memberi sinyal hawkish, sehingga pelaku pasar memilih menunggu hasil FOMC. Rupiah diprediksi berkonsolidasi di rentang Rp 16.600–16.700.

Ekspektasi Global dan Data Ekonomi

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, melihat pasar mulai optimistis memasuki potensi Santa Claus rally. Namun data ekonomi AS tetap krusial: personal income stabil, personal spending melambat, dan inflasi inti PCE melemah—memberi ruang bagi The Fed untuk lebih “tenang”.

Ekspektasi inflasi menurun dan sentimen konsumen meningkat. Probabilitas pemangkasan suku bunga 25 bps kini mencapai 95,9 persen. Jika terjadi, pasar global berpeluang bergerak positif.

Dari Eropa, GDP membaik. Dari Tiongkok, pasar menunggu data ekspor-impor serta inflasi. Dari Indonesia, pelaku pasar menanti data CCI dan penjualan otomotif.

Baca Juga: Galeri 24 Pegadaian Beri Diskon 4% Emas Perhiasan, Cek Juga Harga Logam Mulia Terkini

Menurut Nico, pemangkasan suku bunga The Fed membuka peluang bagi BI untuk ikut menurunkan suku bunga. IHSG berpeluang naik menuju 8.940 dengan probabilitas 74 persen.



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×