Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
Hanya saja, sampai dengan Oktober 2021 lalu, pendapatan premi unitlink di BNI Life mengalami penurunan 16% jika dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi senilai Rp 1,3 miliar.
Sementara itu, jumlah pemegang polis aktifnya pun juga mengalami penurunan sekitar 5% menjadi lebih dari 113 ribu pemegang polis yang dinilai disebabkan berbagai faktor tidak hanya surrender.
“Ada beberapa alasan seperti, kebutuhan dana untuk konsumsi atau usaha serta adanya informasi yang kurang bagus perihal unitlink di market,” imbuh Eben.
Berbeda nasib, BRI Life justru mencatat pertumbuhan premi per Oktober sekitar 30% you menjadi Rp 1,8 triliun. Tak hanya itu, jumlah pemegang polis aktif per akhir Oktober 2021 mencapai lebih dari 660,000 pemegang polis, tumbuh lebih dari 30% dibandingkan posisi Desember 2020.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila pun bilang selama ini pihaknya terus mendorong pemegang polis untuk memilih jenis dana yang sesuai dengan preferensi risiko calon pemegang polis. Mereka pun telah melakukan beberapa perubahan dalam ilustrasi, di antaranya dengan menyesuaikan proyeksi imbal hasil.
“Sampai Oktober 2021, proyeksi imbal hasil jenis dana saham yang kami gunakan dalam ilustrasi lebih rendah dari proyeksi imbal hasil jenis dana obligasi sesuai data pengalaman perusahaan,” ujar Iwan.
Selanjutnya: Pariwisata mulai pulih, Astra Life hadirkan perlindungan kesehatan di Traveloka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News