kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NPL perbankan diprediksi bakal terkerek pada 2021, imbas perpanjangan restrukturisasi


Selasa, 29 Desember 2020 / 05:30 WIB
NPL perbankan diprediksi bakal terkerek pada 2021, imbas perpanjangan restrukturisasi

Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga memandang tahun depan NPL tidak akan banyak berubah. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto memproyeksi NPL BRI pada 2021 bakal terjaga di kisaran 3%, atau di bawah rata-rata industri perbankan. 

Senada dengan bankir sebelumnya, Aestika pun meyakini program restrukturisasi OJK akan memberi ruang bagi bank untuk menyelamatkan debitur. Khususnya dalam hal ini debitur UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. 

"Selain itu, dengan adanya perpanjangan stimulus lainnya akan memberikan dukungan kepada perbankan dalam mengelola percadangan kredit," terangnya. 

BRI telah melakukan berbagai strategi menjaga NPL, antara lain dengan secara intensif memonitor kualitas kredit debitur, melakukan penagihan dan melakukan menerapkan relaksasi secara selektif dan tetap memperhatikan prinsip prudential banking. 

Baca Juga: BI: Per November 2020, kredit perbankan kontraksi 1,39%

Pertumbuhan kredit juga dilakukan secara selektif yang berfokus pada Segmen UMKM khususnya mikro. BRI juga menyalurkan kredit pada sektor tidak terdampak signifikan seperti pangan, pertanian dan kesehatan. Sebagai langkah antisipatif BRI juga telah membentuk pencadangan kredit yang memadai dengan rasio NPL coverage di atas 200%.

Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) David Pirzada malah yakin NPL bisa susut di tahun depan. Asal tahu saja, pada kuartal III 2020 Bank BNI memang mencatat kenaikan NPL sebanyak 1,8% menjadi 3,6%. 

Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi BNI untuk menekan laju tersebut. "Kami optimistis dapat menurunkan NPL di tahun depan," terang David. 

Dia juga meyakini kondisi ekonomi dan bisnis yang akan membaik di tahun 2021 bisa menjadi dorongan bagi perseroan untuk membenahi kinerja.  "BNI juga akan terus mengalokasikan CKPN yang cukup untuk mengcover potensi risiko yang ada," katanya.

Selanjutnya: Restrukturisasi kredit terimbas pandemi diyakini terkendali, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×