Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Soft launching Pelabuhan Patimban tahap pertama ditargetkan bisa digunakan pada Desember 2020. Pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam tiga fase.
Fase pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,75 juta peti kemas (TEUS). Fase kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 Juta TEUS, dan pada Fase ketiga akan meningkat kembali hingga 7 juta TEUS (keseluruhan atau ultimate).
Budi menjelaskan, pada fase I tahap I Pelabuhan Patimban sudah dapat mengoperasikan terminal peti kemas seluas 35 hektare (ha), yang mampu menampung 250.000 Twenty-foot Equivalent Unit (TEUs) peti kemas. "Dan untuk kendaraan seluas 25 hektare dengan kapasitas mobil sebanyak 218.000 CBU (Completely Built Up)," ujar dia.
Ada 3 fasilitas yang akan dibangun di sana, tambahan kapasitas terminal peti kemas dan terminal kendaraan bermotor. Kemudian terminal untuk kapal penumpang roro.
"Nantinya kapasitas peti kemas akan ditambah menjadi 3,75 juta TEUS dan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600 ribu CBU. Terminal penumpang kapal roro sendiri akan dibangun sepanjang 200 meter," katanya.
Ia juga menjelaskan, pada Desember mendatang, Pelabuhan Patimban baru akan dioperasikan untuk melayani pengiriman mobil.
"Harapannya adalah bulan Desember, kita akan gunakan pertama kali untuk halte terminal yang bisa dilakukan pengangkutan ekspor-impor mobil dan juga distribusi mobil ke seluruh Indonesia," ujar Budi.
Baca Juga: PUPR siap lelang 9 ruas jalan tol, ini daftarnya
Budi mengatakan, untuk fase II dan III akan fokus untuk menambah kapasitas peti kemas di Pelabuhan Patimban. Di fase II kapasitas akan ditambah jadi 5,5 juta TEUS dan fase III menjadi 7,5 juta TEUS.
"Jadi nanti 2027 di Patimban ada peti kemas 7,5 juta TEUS, terminal kendaraan 600 ribu CBU, dan kemudian terminal roro juga ada," paparnya.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor (Car Terminal) yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Car Terminal ini nantinya memiliki kapasitas tampung hingga 600 ribu kendaraan per tahun pada kondisi ultimate.
"Dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor produk kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta," pungkas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News