Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan bursa Indonesia dapat menjadi bursa efek terbaik ke-10 di dunia pada 2030.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, hal tersebut dilihat dari sisi market cap atau kapitalisasi pasar dan jumlah transaksi harian.
"Target kami di 2030 adalah menjadi perusahaan atau bursa terbaik ke-10 di dunia," ujar dia dalam acara Capital Market Journalist Workshop.
Sebagai gambaran, saat ini bursa efek Indonesia telah mencapai nomor 21 dari sisi kapitalisasi pasar.
Adapun dari sisi rata-rata nilai transaksi harian, pasar modal Indonesia telah mencapai peringkat 17 dunia dengan catatan 1 miliar dollar AS.
"Kita sudah di atas Singapura sekarang. Jadi jangan merasa kita bukan apa-apa, kita sudah di situ," imbuh dia.
Target Rasio Market Cap terhadap PDB di Atas 80 Persen
Ketika target tersebut tercapai, rasio kapitalisasi pasar (market cap) terhadap produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan tembus lebih dari 80 persen pada 2030.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui peta jalan pasar modal Indonesia 2023-2027 menargetkan kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai 70 persen terhadap PDB.
Saat ini beberapa negara lain bahkan telah memiliki rasio kapitalisasi pasar terhadap PDB lebih dari 100 persen.
Baca Juga: Hari Ini (18 Agustus 2025) Bursa Efek Indonesia (BEI) Beroperasi atau Tidak?
Iman menuturkan, target rasio pasar modal Indonesia sebesar 80 persen harus dicapai pada 2030.
"Karena negara lain market cap to GDP sudah di atas 100 persen, harusnya kita di angka lebih dari 80 persen," pungkasnya.
IHSG Pecahkan Rekor Sepanjang 2025
Kepercayaan diri tersebut ditopang performa IHSG yang mencatat rekor all time high sebanyak 13 kali sepanjang 2025.
Menurut Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, pencapaian ini sebagian besar terjadi dua bulan terakhir.
BEI menilai rekor tersebut menunjukkan respons positif investor terhadap arah kebijakan pemerintah yang pro-pertumbuhan ekonomi.
Enam Fokus Strategis BEI Hingga 2030
Untuk mencapai target bursa Top 10 global, BEI menyiapkan enam fokus utama hingga 2030, antara lain:
- Memperluas basis investor melalui strategi pengembangan pasar sesuai karakter tiap segmen investor.
- Mendorong konektivitas global melalui kolaborasi regional dan internasional, termasuk peluang dual listing dengan Hong Kong Exchange.
- Mendukung pertumbuhan perusahaan melalui pendampingan pra-IPO dan capital formation.
- Memperkuat tata kelola dan integrasi IT dalam ekosistem IDX Group.
- Optimalisasi produk pasar serta pengembangan inovasi berbasis preferensi investor.
- Monetisasi layanan data melalui pengembangan data analytics yang lebih modern.
"Di Nasdaq, data mengontribusikan 50 persen pendapatan. Kita baru 15 persen," tegas Iman.
Baca Juga: Mulai Agustus 2025, Saham Ini Masuk Blue Chip Di BEI, Cek yang Perlu Dikoleksi
Asumsi Kinerja Pasar Modal 2026
Pada 2026, BEI mengasumsikan rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp 14,5 triliun.
Padahal saat ini realisasinya mencapai Rp 16,64 triliun per hari, melebihi target Rp 13,65 triliun.
Namun BEI tetap berhati-hati karena lonjakan transaksi di atas Rp 16 triliun baru terjadi dalam tiga bulan terakhir.
Selain itu, BEI menargetkan 50 IPO baru, total 555 efek baru, 2 juta investor baru, serta 700.000 investor aktif bulanan.
Rasio Market Cap Perlu Ditingkatkan
OJK mencatat kapitalisasi pasar Indonesia sudah unggul dibanding Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Namun jika dibandingkan PDB, Indonesia masih tertinggal.
Malaysia, misalnya, memiliki rasio market cap terhadap GDP sebesar 109,49 persen. Sedangkan Indonesia baru sekitar 69 persen pada November 2025.
Arah Kebijakan hingga 2029
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, pemerintah menargetkan kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai 68 persen PDB pada 2029.
Namun saat ini angkanya sudah mencapai 69,18 persen — empat tahun lebih cepat dari target.
Tonton: BEI Sebut Ada IPO Jumbo Akhir Tahun
Roadmap pasar modal 2023–2027 juga menargetkan:
- Nilai transaksi harian Rp 25 triliun
- Total investor di atas 20 juta
- Dana kelolaan lebih dari Rp 1.000 triliun
- Jumlah perusahaan tercatat mencapai 1.100
Hingga 7 November 2025, jumlah emiten mencapai 1.017 — masih kurang 83 perusahaan hingga 2027.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Target Bursa Efek Indonesia Masuk Daftar 10 Bursa Terbaik di Dunia, Ini Strateginya"
Selanjutnya: Perbankan Genjot Kredit Program Perumahan
Menarik Dibaca: 25 Ucapan Milad Muhammadiyah ke-113 Tahun Penuh Doa Baik dan Apresiasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













