Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih di tengah pandemi Covid-19, PT Midi Utama Indonesia Tbk tidak mengerem ekspansi bisnis di tahun ini. Emiten ritel bersandi MIDI di Bursa Efek Indonesia ini menargetkan penambahan 200 gerai Alfamidi.
Direktur dan Corporate Secretary MIDI Suantopo Po menyampaikan, pihaknya masih akan melebarkan sayap bisnis termasuk memperluas jangkauan hingga ke Indonesia bagian timur. Dari rencana tambahan 200 gerai baru Alfamidi, hingga Kurtal I-2021, realisasinya sudah mencapai 63 gerai baru atau sekitar 31% dari target.
"Tahun ini kita tidak menurunkan target (tambahan gerai). Target tahun lalu 200, tercapai lebih dari itu. Kita optimistis untuk tahun ini apalagi program vaksin sudah berjalan," ungkap Suantopo dalam public expose yang digelar Kamis (6/5).
Baca Juga: Ini rahasia Midi Utama Indonesia (MIDI) dapat bertahan di tengah pandemi
Adapun pada tahun lalu, MIDI berhasil menambah Alfamidi hingga 257 gerai. Secara total per tahun lalu Alfamidi memiliki 1.795 gerai. Selain Alfamidi, MIDI juga memiliki jenis gerai lainnya yakni Alfamidi Super. Pada segmen ini, MIDI juga melakukan ekspansi dengan menambah 9 gerai pada tahun lalu, sehingga menambah total gerai menjadi 26 Alfamidi Super.
Namun pada tahun ini, MIDI tidak membidik target khusus untuk menambah Alfimidi Super. Alasannya, dengan luas sekitar dua kali lipat dari Alfamidi, bukan hal yang mudah untuk mencari lokasi. "Mungkin nanti bisa kami lakukan konversi dari Alfamidi kalau lahan di sebelahnya memungkinkan. Untuk Alfamidi Super kita tidak menetapkan target penambahan khusus," sambung Suantopo.
Selain gerai bermerek Alfamidi dan Alfamidi Super, MIDI juga memiliki Lawson yang dikelola oleh entitas anak PT lancar Wiguna Sejahtera. Pada tahun 2020 lalu, MIDI menambah 3 gerai Lawson.
Namun pada saat yang sama Lawson bekurang 6 gerai. Selain karena habis sewa, alasannya lainnya ialah Lawson berlokasi di perkantoran dan fasilitas publik seperti stasiun dan bandara, sedangkan pada tahun lalu terjadi pembatasan sosial karena pandemi.
Oleh sebab itu, sama seperti Alfamidi Super, MIDI juga tidak membidik target khusus untuk penambahan gerai Lawson di tahun ini. Adapun, jumlah Lawson per Desember 2020 tercatat sebanyak 68 gerai. "Kami nggak sebut target (penambahan Lawson), sama seperti Alfamidi Super. Karena okupansi perkantoran masih terbatas, jadi kami masih lihat kondisi," jelas Suantopo.
Secara keseluruhan, dari semua format MIDI memiliki 1.889 gerai hingga Desember 2020. Dengan rincian Alfamidi sebanyak 1.795 gerai, Alfamidi Super (26 gerai), dan Lawson (68 gerai).
Dilihat dari lokasinya, Jabodetabek masih mendominasi dengan 706 gerai (37%), Sulawesi 397 gerai (21%), Jawa di luar Jabodetabek 375 gerai (20%), Sumatera 221 gerai (12%), Kalimantan 114 gerai (6%), dan Maluku 76 gerai (4%).
Adapun dari sisi pendapatan, Alfamidi masih menopang MIDI dengan kontribusi 94%, lalu Alfamidi Super (4%) dan Lawson (2%). Pada tahun ini, MIDI akan melakukan ekspansi ke luar Jawa sehingga persebaran gerai semakin merata. Dari target ekspansi 2021, 30% akan dilakukan di Jawa sedangkan 70% di luar Jawa.
Apalagi, tingkat pertumbuhan di wilayah Indonesia timur relatif lebih tinggi dibandingkan Jawa dan Sumatera. Kondisi itu antara lain didorong oleh hilirisasi pertambangan yang banyak berlokasi di Indonesia bagian timur yang menumbuhkan ekonomi dan pusat industri pengolahan.
"Secara tren, tingkat pertumbuhan relatif lebih tinggi (luar Jawa). Kami ikuti alur itu dan untuk pemerataan. Dengan begitu diharapkan komposisinya bisa berimbang," pungkas Suantopo.
Selanjutnya: Begini prospek bisnis ritel modern di tengah pandemi saat ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News