Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Intelijen AS meramalkan rendahnya peluang damai untuk tercapai tahun ini dan memperingatkan bahwa pemerintahnya akan berjuang untuk menahan pemberontakan Taliban jika koalisi yang dipimpin AS menarik dukungan.
Awal tahun lalu, pasukan pemberontak Taliban mengancam akan melanjutkan permusuhan terhadap pasukan asing jika tenggat waktu itu terlewat. Di sisi lain, Biden berjanji akan menetapkan tanggal penarikan jangka pendek.
Keputusan ini seolah menunjukkan AS yang kini ada di tangan Pemerintahan Joe Biden tidak lagi menjadikan kekuatan militer sebagai kunci perdamaian di Afghanistan. Hal ini berkebalikan dengan asumsi dasar Pentagon yang telah menjadi acuan satu dekade terakhir.
AS dan Taliban menandatangani kesepakatan damai di Doha, Qatar, pada 29 Februari 2020. Dalam kesepakatan tersebut ditetapkan penarikan pasukan AS secara bertahap serta dimulainya negosiasi intra-Afghanistan dan pertukaran tahanan.
Selanjutnya: Segera tarik pasukan dari Afghanistan, Biden: Saatnya untuk mengakhiri perang!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News