kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menilik Laju Bisnis Pusat Perbelanjaan di Tengah Melonjaknya Kasus Varian Omicron


Sabtu, 12 Februari 2022 / 08:05 WIB
Menilik Laju Bisnis Pusat Perbelanjaan di Tengah Melonjaknya Kasus Varian Omicron

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pusat perbelanjaan mulai mengalami peningkatan sepanjang akhir tahun lalu terdorong momen Natal dan Tahun Baru. Kendati demikian, merebaknya Covid-19 Varian Omicron dalam beberapa waktu belakangan mulai membayangi laju pertumbuhan pusat perbelanjaan.

Pengelola Pondok Indah Mall, PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) mencatatkan penurunan jumlah pengunjung akibat merebaknya Varian Omicron. Wakil Direktur Utama MKPI Jeffri Tanudjaja mengungkapkan, penurunan mulai terlihat setidaknya pada pekan lalu. "Mungkin karena adanya kekhawatiran masyarakat dengan peningkatan Omicron," ungkap Jeffri kepada Kontan, Jumat (11/2).

Jeffri melanjutkan, jika dibandingkan pada kondisi di akhir tahun 2021 maka penurunan jumlah pengunjung mencapai sekitar 20%. 

Baca Juga: Pedagang di Pusat Perbelanjaan Mulai Rasakan Dampak Lonjakan Kasus Omicron ke Bisnis

Kendati mengalami penurunan jumlah pengunjung, Jeffri memastikan manajemen masih optimistis keadaan dapat membaik pada tahun ini. Sejumlah faktor yang mempengaruhi antara lain penanganan pandemi yang lebih baik serta meningkatnya jumlah vaksinasi khususnya vaksin booster.

Sementara itu, tingkat okupansi tenant untuk Pondok Indah Mall secara keseluruhan disebut masih di atas 90%. Selain itu, manajemen juga melakukan kerjasama untuk penyediaan vaksinasi booster dengan kapasitas mencapai 2.000 orang.

Tak berhenti di situ, demi menjaga tingkatan pengunjung, MKPI sejak Desember 2021 telah membuka area open space baru di PIM 3. Area ini pun cukup diminati oleh pengunjung.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Ivy Wong menyampaikan, tingkatan pengunjung di Mall Pakuwon Group untuk periode Januari 2022 tercatat meningkat 100% year on year (yoy).

Kendati demikian, dirinya belum bisa merinci lebih jauh untuk kondisi 11 hari pertama di Februari ini. Kendati varian Omicron mulai merebak, manajemen masih cukup optimistis. "Untuk prospek bisnis pusat perbelanjaan untuk tahun ini kita masih sangat positif dan kita berharap Omicron segera berakhir," ujar Ivy kepada Kontan, Jumat (11/2).

Ivy mengungkapkan, saat ini tingkat okupansi tenant pada Mall Pakuwon Group secara rerata di atas 90%. Penurunan lalu lintas pengunjung juga dialami PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) sejak merebaknya Varian Omicron.

Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Olivia Surodjo mengungkapkan, tingkat kunjungan pada mal-mal MTLA mengalami penurunan terlebih dengan kembali diberlakukannya PPKM Level 3. "Dibandingkan kuartal IV tahun lalu tingkat kunjungan turun sampai dengan 10%," kata Olivia kepada Kontan, Jumat (11/2).

Baca Juga: Ada Gerai Matahari Disebut Tak Patuh Gunakan PeduliLindungi, Ini Tanggapan LPPF

Selain itu, tingkat okupansi tenant pada mal-mal MTLA cukup beragam. Untuk Metrpolitan Mall Bekasi mencapai 97%, Grand Metropolitan sebanyak 85% dan Metropolitan Mall Cileungsi mencapai 91%. Kendati mengalami penurunan, Olivia memastikan sejumlah strategi tengah disiapkan manajemen ke depannya. Salah satunya dengan memperbanyak area outdoor dalam mall.

Selain itu, upaya penanganan covid-19 yang lebih baik diyakini bakal turut mendorong kondisi bisnis untuk tahun ini.

"Ke depannya dengan pemberian vaksin dan booster ke masyarakat secara merata kemudian keadaan kembali kondusif sehingga tidak diberlakukannya  PPKM maka kami optimis perekenomian akan segera membaik," pungkas Olivia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×