kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mei 2022, Jaya Trishindo (HELI) akan Uji Coba Bisnis Cargo Drone


Rabu, 16 Februari 2022 / 08:15 WIB
Mei 2022, Jaya Trishindo (HELI) akan Uji Coba Bisnis Cargo Drone

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di jasa angkutan udara niaga dan penyewaan helikopter, PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) akan memulai tahap uji coba bisnis cargo drone di tahun ini.

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, dalam bisnis cargo drone, HELI melalui entitas anak PT Komala Indonesia bekerjasama dengan PT Iter Aero Industri selaku manufacture cargo drone. Nantinya, PT Komala Indonesia yang akan mengoperasikan cargo drone tersebut.

Direktur Utama Jaya Trishindo, Edwin Widjaja mengatakan, pihaknya baru akan memulai tahap uji coba segmen bisnis cargo drone pada Mei 2022.  Dalam bisnis ini HELI akan melayani wilayah operasi di beberapa pulau dan menambahkan tenaga operasional untuk mengembangkan wilayah cakupan layanan. 

"Kami melihat permintaan sangat baik terutama karena banyak pulau-pulau kecil yang memerlukan jasa logistik dengan drone," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (14/2). 

Baca Juga: Jaya Trishindo (HELI) masih optimistis kejar pertumbuhan pendapatan 10%-20% tahun ini

Untuk mewujudkan peluang ini, HELI membeli 5 unit cargo drone dengan dana Rp 10 miliar di tahun ini. Edwin mengungkapkan, penyerahan cargo drone akan mulai dilaksanakan bertahap mulai April sampai dengan Juni 2022. 

Secara umum, Edwin melihat bahwa peluang di bisnis cargo drone  sangat menjanjikan karena belum ada perusahaan lain yang dapat melayani market di segmen ini. "Maka dari itu, kami akan menambah armada cargo drone ini sebanyak 5 unit lagi karena melihat permintaan jasa logistik dengan teknologi ini direspon baik oleh pelanggan," ungkapnya. 

Edwin tidak memerinci berapa target pendapatan khusus di segmen ini. Yang terang, HELI akan terlebih dahulu fokus untuk dapat mengoperasikan drone dengan baik dan memperkenalkan layanan ini sebagai salah satu moda transportasi logistik di Indonesia. 

Selain melihat peluang, tentu ada tantangan yang harus dihadapi HELI pada segmen bisnis ini. Edwin menjelaskan, tantangannya adalah pengoperasian dan perizinan yang masih membatasi daerah yang dapat pihaknya layani. 

Saat ditanya perihal rencana belanja modal di tahun ini, Edwin mengatakan, capital expenditure (capex) di 2021 sebesar Rp 10 miliar untuk pembelian cargo drone belum terealisasi sehingga akan menjadi dana belanja modal di 2022. 

 

Melansir laporan keuangannya terakhir yakni periode Januari-September 2021, HELI mencatatkan pendapatan turun 27,8% yoy dari sebelumnya Rp 72,66 miliar di 2020 menjadi Rp 52,43 miliar di September 2021. 

Kendati begitu, di periode 9 bulan 2021 HELI mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan cukup drastis hingga 46% yoy dari sebelumnya Rp 61,03 miliar menjadi Rp 32,98 miliar di September 2021. 

Maka dari itu, laba bruto HELI terungkit 67,22% yoy menjadi Rp 19,45 miliar. Setelah dikurangi beban-beban dan pajak, Jaya Trishindo mencatatkan laba tahun berjalan Rp 2,73 miliar di September 2021. 

Pada periode 9 bulan di 2021, HELI mencatatkan perubahan total liabilitas lebih dari 20%. Tercatat, jumlah liabilitas HELI pada September 2021 senilai Rp 162,06 miliar atau turun 20,4% yoy dari sebelumnya yang senilai Rp 203,64 miliar. Manajemen HELI menjelaskan, penurunan liabilitas ini karena adanya pembayaran atas utang bank, utang pembiayaan, dan utang usaha. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×