kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Medco Power akan tingkatkan kapasitas pembangkit hingga 5.000 MW dalam 5 tahun


Rabu, 09 Desember 2020 / 06:40 WIB
Medco Power akan tingkatkan kapasitas pembangkit hingga 5.000 MW dalam 5 tahun

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Power Indonesia (MPI) menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang dikelola hingga menjadi 5.000 Megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan. Anak usaha dari PT Medco Power International Tbk (MEDC) ini pun akan fokus terhadap transisi energi serta penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk pembangkit yang akan dikelolanya.

Direktur Utama PT Medco Power Indonesia, Eka Satria, saat ini MPI mengelola dan mengoperasikan 3.796 MW baik lewat pembangkit sendiri (IPP) maupun jasa operasi dan pemeliharaan (O&M). Dia optimistis peningkatan kapasitas jadi 5.000 MW dalam lima tahun ke depan bisa terwujud, seiring dengan gencarnya Medco Power dalam menggarap pembangkit berbasis EBT.

Eka bilang, listrik memegang peran sentral dalam pemenuhan energi. Dengan ekonomi dan industri yang semakin tumbuh pasca covid-19, permintaan listrik berbasis EBT juga akan semakin meningkat. Terlebih, potensi EBT di Indonesia sangat tinggi, dan ada target untuk memenuhi bauran EBT 23% pada tahun 2025.

"Pilar ekonomi dan kehidupan adalah listrik. Kami percata bahwa setelah covid-19 berakhir, pertumbuhan listrik akan kembali naik dan permintaan ke depan akan bersifat clean. Kami akan berfokus di portofolio energi bersih dan terbarukan," kata Eka dalam media gathering yang digelar secara daring, Selasa (8/12).

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) masih berniat ekspansi bisnis di tahun depan

Medco Power pun akan fokus mengembangkan enam jenis energi bersih. Yakni gas/LNG to power, panas bumi, energi surya, energi hydro dan mini hydro, energi angin, hingga masuk ke eksosistem kendaraan listrik (EV). Secara keseluruhan ada empat pilar bisnis Medco Power yakni gas to power, geothermal, renewables dan O&M services.

Eka membeberkan, dari sisi panas bumi, Medco Power saat ini memiliki tiga proyek. Pertama, Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Sarulla dengan kapasitas 330 MW. Kata Eka, PLTP dengan kontrak tunggal terbesar di dunia ini akan terus dikembangkan ke fase berikutnya.

Kedua, PLTP Ijen dengan kapasitas 2 x 55 MW yang saat ini masih dalam tahap pengembangan dan eksplorasi. Targetnya bisa beroperasi komersial (COD) untuk unit 1 pada tahun 2024 dan untuk unit 2 pada 2026.

Proyek panas bumi yang ketiga adalah Bonjol dengan potensi kapasitas 60 MW. "Kami tetap terus mencoba mencari aset-aset baru yang bisa dikembangkan," ujar Eka.

Proyek pembangkit energi terbarukan lainnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) alias solar PV. Ada dua proyek besar yang sedang digarap Medco Power.

Pertama, solar PV di Bali dengan kapasitas 2 x 25 MW. PLTS ini direncanakan mulai konstruksi pada kuartal III 2021 dan bisa COD pada kuartal IV 2022.

Kedua, solar PV dengan kapasitas 26 MW di Sumbawa, yang akan melistriki operasional PT Amman Mineral Nusa Tenggara, anak usaha MEDC di sektor pertambangan. Eka menyebut, solar PV ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia untuk industri pertambangan.

Menggunakan panel 495 Watt peak (Wp), solar PV tersebut ditarget COD pada kuartal III tahun depan. Selain PLTS di Amman Mineral, Medco Power juga akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin di Sumbawa.

Tak hanya dari sisi pembangkitan listrik, Medco Power juga menjajaki EV Ecosystem untuk memenuhi kebutuhan kendaraan listrik. Targetnya, EC ecosystem Medco Power akan dibangun di Jakarta, Batam dan Bali.

Baca Juga: MEDC tetap prospektif meski merugi

Peluncuran pertama rencananya akan dilakukan di Jakarta, pada Januari tahun depan. "Insya Allah nanti bulan Januari kita akan launching EV Ecosystem kita yang pertama dan charging station," ujar Eka.

Pararel dengan itu, Medco Power juga fokus terhadap transisi energi dengan pengembangan listrik berbasis LNG/gas. Menurut Eka, gas merupakan energi bersih yang memegang peranan penting bagi transisi listrik berbasis energi fosil menjadi energi terbarukan.

Oleh sebab itu, Medco Power pun telah menggandeng Kansai Electric Power dalam pengembangan pembangkit berbasis gas serta untuk jasa O&M.  Saat ini ada sejumlah pembangkit berbasis gas yang digarap Medco Power, serta beberapa proyek yang tengah dijajaki.

Pembangkit gas yang sedang digarap Medco Power berlokasi di Riau dengan kapasitas 275 MW. Progres pembangkit ini sudah lebih dari 91% dan ditargetkan bisa COD pada Q2 2021. Selain itu, ada juga Sumbawa LNG to Power dengan kapasitas 150 MW-300 MW.

Eka mengatakan, pengembangan listrik berbasis gas potensial di kawasan industri tengah dan timur. Saat ini pihaknya pun sedang menjajaki sejumlah proyek, sekaligus melihat potensi pasar di wilayah smelter dan pertambangan.

"Ada beberapa proyek yang saat ini kami sedang studi. Kalau sukses, Kami akan punya value chain untuk LNG to power di Indonesia tengah dan timur," imbuh Eka.

Selanjutnya: Medco Energi (MEDC) ditaksir merugi hingga akhir 2020, ini kata Hilmi Panigoro

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×