kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malaysia kembali terapkan Perintah Kontrol Gerakan, lebih ketat dari sebelumnya


Selasa, 11 Mei 2021 / 04:05 WIB
Malaysia kembali terapkan Perintah Kontrol Gerakan, lebih ketat dari sebelumnya

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Seluruh Malaysia akan kembali berada di bawah Perintah Kontrol Gerakan (MCO), Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan, di tengah gelombang ketiga kasus virus corona baru.

Kunjungan ke rumah dan ziarah ke makam selama Hari Raya Idul Fitri termasuk di antara kegiatan yang Pemerintah Malaysia larang.

Menurut Muhyiddin, Pemerintah Malaysia telah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih keras untuk mengekang penyebaran virus corona di masyarakat dan untuk mencegah kasus meningkat tajam.

“Data dan sains terus menunjukkan, aktivitas berkumpul yang membuat jarak sosial menjadi sulit dan keberadaan orang di ruang yang padat menjadi penyebab utama penularan Covid-19," katanya, Senin (10/5).

Baca Juga: Waspada, Malaysia alami kebangkitan infeksi virus corona

“Rantai infeksi Covid-19 hanya bisa diputus dengan mendorong masyarakat untuk tinggal di rumah melalui kontrol pergerakan yang ketat,” tegas dia, seperti dikutip Channel News Asia.

Pembatasan salat Idul Fitri 

Di bawah MCO, semua bentuk pertemuan sosial termasuk pernikahan dan jamuan makan dilarang. Semua institusi pendidikan ditutup, sedangkan pusat penitipan anak diizinkan beroperasi berdasarkan prosedur operasi standar.

Makan di restoran tidak diizinkan. Satu mobil hanya bisa memuat tiga orang, termasuk pengemudi.

Baca Juga: Duterte perintahkan polisi Filipina tangkap siapa pun yang tak pakai masker

Salat Idul Fitri diperbolehkan dengan batas maksimal 50 orang untuk masjid dan surau dengan kapasitas 1.000 orang, Muhyiddin menyatakan. Batas maksimal 20 orang berlaku untuk yang kapasitasnya di bawah 1.000 orang.

Pengusaha wajib untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah, dengan tidak lebih dari 30% karyawan hadir di kantor pada satu waktu.

Larangan perjalanan lintas distrik dan antarnegara bagian serta kegiatan sosial, olahraga, juga pendidikan akan berlaku mulai 10 Mei hingga 6 Juni. Larangan lain berlaku mulai 12 Mei hingga 7 Juni.

"Semua sektor ekonomi diizinkan untuk beroperasi selama periode tersebut," kata Muhyiddin.

Baca Juga: Asia siaga Covid-19! Malaysia, Nepal, Singapura, Thailand catat lonjakan infeksi

Malaysia saat ini sedang memerangi gelombang ketiga infeksi virus corona. Sebanyak 3.807 kasus baru tercatat pada Senin, mengantarkan total infeksi di negeri jiran menjadi 444.484, dengan 1.700 kematian.

Karena itu, Muhyiddin mendesak semua pihak untuk menghadapi gelombang ketiga virus corona dengan disiplin dan tinggal di rumah.

"Kita telah berhasil meratakan kurva infeksi Covid-19 pada gelombang pertama dan kedua pandemi," ujar dia.

"Saya ingin mengingatkan (semua) bahwa gelombang ketiga yang kita hadapi saat ini lebih ganas dan kritis. Kita belum menang," tegas Perdana Menteri Malaysia.

Selanjutnya: Sekolah Malaysia jadi ajang penyebaran Covid-19, seruan kelas virtual mengemuka lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×