kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Makin meluas, varian virus corona Inggris sudah bercokol di 118 negara


Kamis, 18 Maret 2021 / 23:25 WIB
Makin meluas, varian virus corona Inggris sudah bercokol di 118 negara

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waspada! Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, sebaran varian baru virus corona yang lebih menular semakin meluas.

Hingga akhir pekan lalu, mengacu Pembaruan Epidemiologis Mingguan Covid-19 dari WHO yang terbit Rabu (17/3), ada tujuh negara lagi yang melaporkan kasus varian virus corona Inggris.

Sehingga, total menjadi 118 negara termasuk Indonesia yang melaporkan kasus mutasi virus corona B.1.1.7 tersebut. 

Kemudian, enam negara lagi yang melaporkan kasus varian virus corona Afrika Selatan. Tambahan ini mengantarkan total negara yang melaporkan mutasi virus corona B.1.351 ini menjadi 64 negara.

Baca Juga: Di tengah vaksinasi, kasus baru virus corona global kembali dalam tren mendaki

Begitu juga dengan varian virus corona Brasil/Jepang, enam negara lagi yang melaporkan kasusnya. Dengan begitu, total ada 38 negara yang melaporkan mutasi virus corona B.1.1.28.1 alias P.1.

WHO, bekerja sama dengan otoritas nasional, institusi, dan peneliti, terus memantau kejadian kesehatan publik yang terkait dengan varian baru SARS-CoV-2," kata WHO.

Selain itu, WHO terus melakukan advokasi untuk memperkuat kapasitas pengawasan dan pengurutan, serta pendekatan sistematis untuk memberikan indikasi sejauh mana penularan varian baru virus corona.

"Berdasarkan situasi lokal dan kapasitas epidemiologis, serta deteksi kejadian yang tidak biasa," sebut WHO dalam Pembaruan Epidemiologis Mingguan Covid-19.

Baca Juga: PBB: Covid-19 mungkin akan jadi penyakit musiman

WHO menjelaskan, semua virus, termasuk SARS-CoV-2, berubah seiring waktu yang mengakibatkan kemunculan varian baru, sebagian besar tidak berdampak kesehatan masyarakat lainnya. 

WHO, bekerja sama dengan otoritas nasional, lembaga dan peneliti, secara rutin menilai jika varian SARS-CoV-2 mengakibatkan perubahan dalam penularan,
presentasi klinis dan keparahan, atau jika berdampak pada kesehatan masyarakat dan tindakan sosial (PHSM). 

Tapi, WHO sudah menetapkan sistem untuk mendeteksi "sinyal" varian potensial yang mengkhawatirkan serta peristiwa tidak biasa
yang berpotensi terkait dengan varian baru virus corona.

Berikut negara-negara yang melaporkan seluruh kasus mutasi virus corona, baik B.1.1.7, B.1.351, maupun B.1.1.28.1:

  • Belgia
  • Denmark
  • Finlandia
  • Prancis
  • Kanada
  • India
  • Belanda
  • Filipina
  • Korea Selatan
  • Reunion
  • Rumania
  • Inggris
  • Amerika Serikat

Selanjutnya: Ada kasus vaksin AstraZeneca, WHO imbau negara-negara untuk tidak hentikan vaksinasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×